Singaraja, Bali (ANTARA) - Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menegaskan bahwa dirinya tidak maju atau ikut serta kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 27 November mendatang.
Baca juga: Calon independen tak penuhi syarat bisa maju lewat jalur parpol
Lihadnyana mengemukakan beberapa alasan untuk tidak ikut dalam kontestasi Pilkada, yakni masalah biaya/ongkos politik dan tidak memiliki kemampuan manajerial dalam memimpin, serta keluarga juga tidak merestui.
Baca juga: Juon izinkan ibunda maju lagi pilkada tak ingin jadi anak durhaka
Lihadnyana juga mengatakan, sebagai orang birokrasi yang ditugaskan untuk menjadi penjabat Bupati adalah dalam rangka mengisi kekosongan menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, pemasyarakatan, serta memfasilitasi pemilu dan pemilukada, bukan sebagai calon kepala daerah.
Baca juga: Bey Machmudin tegaskan tak berminat maju Pilkada Jabar 2024
“Saya hanya mengajak sebagai orang Buleleng mari membangun jiwa masyarakat untuk merasa memiliki daerah ini. Di manapun kita berada, Buleleng harus ditempatkan paling atas. Sekarang yang kami harapkan adalah izinkan kami untuk melaksanakan tugas-tugas selaku Penjabat Bupati, sehingga benar-benar bisa meletakkan satu landasan yang kuat untuk dilanjutkan oleh Kepala daerah yang terpilih nanti,” katanya.
Baca juga: Basuki Hadimuljono tak berniat maju pada Pilkada 2024
Menurut dia, kepastian yang tak hanya dapat membantu pegawai yang bersangkutan, namun juga keluarga para tenaga kontrak untuk lebih menyejahterakan perekonomian-nya.
Baca juga: Megawati: Ada kader yang marah tak direkomendasikan maju di pilkada
Baca juga: Puti Guntur tegaskan tak maju Pilkada Surabaya 2020
Baca juga: Bupati Husni Jibril ikhlas tak maju lagi Pilkada Sumbawa
Pewarta: IMBA Purnomo/Rolandus Nampu
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2024