... Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, banjir yang menggenangi lima RW tingginya empat meter... "
Jakarta (ANTARA News) - Jakarta banjir lagi pada awal 2014, yang menurut Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), harus ditanggulangi semua pihak secara terintegrasi; baik dari pemerintah pusat, pemerintahan DKI Jaya, hingga perilaku sosial masyarakatnya. 

Peran masyarakat yang tinggal di semua wilayah DKI Jaya, kata dia, sangat vital. Dia menyitir perilaku sederhana tapi sangat vital, yaitu kebiasaan buruk warga buang sampah sembarangan dan memandang sungai, kali, dan sebagainya sebagai "tempat sampah besar". 

"Peran masyarakat juga diperlukan, di antaranya jangan buang sampah sembarangan. Tanpa peran masyarakat maka menjadi percuma," kata dia.

Mengingat posisi topografis, geografis, dan hidrologisnya, DKI Jaya berada di lokasi rendah, baik dari sisi utara menghadap ke Teluk Jakarta ataupun ke selatan menghadap ketinggian menuju wilayah Bogor. 

Jakarta juga mendapatkan "air kiriman" dari kawasan lebih tinggi, di antaranya Bogor; sehingga warga bermukim di sana jangan menebang pohon sembarangan. "Pemda Bogor saya apresiasi karena sudah merobohkan vila untuk diubah menjadi ruang-ruang hijau dan serapan air," ujar dia.

Jakarta memiliki 13 sungai besar maupun sungai kecil dan 884 saluran kecil penghubung. Pemerintahan Jokowi-Ahok tengah berjuang mengembalikan fungsi waduk-waduk, saluran air, hingga penghijauan di ruang-ruang terbuka Jakarta. 

Pada banjir kali ini, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Nugroho, mengatakan, sebanyak 5.152 jiwa mengungsi dari banjir Jakarta yang tersebar di 35 titik pengungsi.

"Data sementara dampak banjir di Jakarta yang dihimpun BPBD DKI Jakarta hingga Senin (13/1) pukul 07.00 WIB, banjir telah menyebabkan 276 RT, 75 RW, di 31 kelurahan, di 18 kecamatan terendam banjir," ujar Nugroho.

"Di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, banjir yang menggenangi lima RW tingginya empat meter," kata dia. Ketinggian segitu menenggelamkan rumah hingga atapnya. 

Sedangkan daerah banjir yang terparah terjadi Cawang, Cililitan, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.

"Di Kel Kampung Melayu Kec Jatinagara Jakarta Timur, banjir merendam 1.508 rumah (3.427 jiwa). Pengungsi 212 jiwa," ujar dia.

Ia mengatakan sebagian besar warga tidak mau mengungsi meski banjir mencapai 100-250 cm. Sedangkan di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, banjir merendam RW 1, 2, 3, 5, dan 8. Sebanyak 1.944 rumah (6.293 jiwa) terendam banjir dengan tinggi 50-400 cm.

"Pengungsi mencapai 3.446 jiwa. Pengungsi berada di sembilan titik, di antaranya di Carrefour, Posyandu, Kantor Suara Pembaharuan, masjid, dan beberapa gedung SD," kata dia.

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014