Jakarta (ANTARA News) - Pos pengamatan di Depok menyentuh tinggi 280 cm atau Siaga 2.

Hal itu dikatakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

"Hujan yang terus-menerus mengguyur wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan sekitarnya telah menyebabkan naiknya tinggi muka air sungai," kata Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers di Jakarta, Minggu.

Sutopo mengatakan bahwa naiknya Sungai Ciliwung bagian tengah di Depok akan menyebabkan potensi banjir di bantaran sungai kiri kanan Sungai Ciliwung meliputi Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Gang Arus/Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.

Sementara itu, tanggul Kali Laya atau Kali Entong di Depok jebol sepanjang 10 meter pada Minggu siang sehingga ratusan rumah di Perumahan Bukit Cengkeh dan Taman Duta terendam banjir.

BNPB juga mengemukakan pos pengamatan Sungai Ciliwung di bagian hulu dan hilir, yaitu di Katulampa dan Manggarai dalam posisi Siaga 3.

Demikian pula Sungai Angke Hulu, Sunter Hulu, dan Kali Krukut Hulu posisi Siaga 3.

"Berdasarkan pantauan satelit terlihat ada kumpulan awan hujan berada di sebelah Jakarta hingga Banten dan Selat Sunda," jelasnya.

Dia juga mengatakan puncak hujan diperkirakan pada pertengahan Januari hingga Februari 2014.

"Operasi modifikasi cuaca hingga saat ini belum dapat dilaksanakan karena belum adanya surat pernyataan siaga darurat dari Gubernur DKI Jakarta. BNPB masih melakukan koordinasi dengan BPBD DKI Jakarta," pungkasnya.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014