Jakarta (ANTARA News) - Juara bertahan M88 Aspac susah payah mengalahkan Stadium Jakarta 68-64 dalam laga lanjutan Seri II Liga Bola Basket Nasional (NBL) Indonesia di Gedung Basket Hall A Senayan Jakarta, Minggu.
Kemenangan tersebut didapatkan Aspac setelah hampir 37 menit tertinggal dari lawannya.
Debutan baru yang merupakan pemain naturalisasi dari Filipina, Ebrahim Enguio Lopez, menjadi bintang kemenangan Aspac dengan torehan 31 angka dan 10 "rebound" yang dibukukannya.
Bahkan, Ebrahim juga yang menciptakan momentum bagi Aspac membalikkan keadaan di sisa waktu tiga menit 10 detik pertandingan kala sukses melakukan alley oop lay up hasil umpan dari Wahyu Widayat Jati.
Angka yang disumbangkan Ebrahim membuat Aspac unggul 61-60 dari Stadium.
Meski sempat terkejar akibat tembakan dua angka Dino Leonardo, Aspac kembali merebut keunggulan lewat Ebrahim semenit berselang.
Ebrahim dilanggar ketika mencetak dua angka dari bawah ring, kemudian sukses memanfaatkan kesempatan lemparan bebas yang membawa Aspac menjauh 64-62. Semenjak itu Aspac tidak terkejar lagi dan sukses memenangi laga sengit tersebut.
Kemenangan tersebut menjadi kali kelima bagi Aspac dalam delapan pertandingan yang sudah dijalani pada musim 2013-2014.
Stadium memasuki pertandingan dengan kepercayaan diri tinggi dan segera meninggalkan Aspac 6-1 setelah Merio sukses melesakkan lemparan tiga angka di sisa waktu tujuh menit 58 detik.
Strategi memanfaatkan tembakan-tembakan tiga angka juga terus diterapkan oleh para pemain Stadium hingga sukses memperbesar keunggulan menjadi 14-2 di sisa waktu enam menit 27 detik.
Secara keseluruhan tiga tembakan tiga angka dari Merio dan satu dari Vavories Palopo membawa Stadium unggul 24-15 atas Aspac di penghujung kuarter pertama.
Pada kuarter kedua, Stadium masih berusaha menerapkan strategi tembakan tiga angka meskipun kurang efektif karena hanya satu percobaan dari Rizki Amrullah saja yang menemui sasaran. Meski demikian, Stadium masih mampu menjaga keunggulan mereka atas Aspac.
Di sisi lain, Ebrahim dkk. berusaha keras mengikis selisih ketertinggalan sembilan angka yang dihadapi pada kuarter pertama.
Stadium menjaga keunggulan tujuh angka lewat sebuah "drive" yang diakhiri dengan "lay up" mulus dari Anton Sujarwo, yang mengubah kedudukan menjadi 33-26 di sisa waktu tiga menit 44 detik.
Aspac yang enggan menyerah perlahan mulai mendekati kembali perolehan angka Stadium saat Rama sukses melesakkan tembakan tiga angka yang mengubah kedudukan sementara menjadi 30-35.
Sebuah lay-up Oki wira hasil dari umpan manis Dirk Mario Gerungan menyusul beberapa detik kemudian yang mengubah skor menjadi 32-35.
Nahas bagi Aspac, sebuah drive sensasional dari Merio melewati tiga pemain yang diakhiri dengan lay-up menjaga keunggulan lima poin bagi Stadium dalam kedudukan 37-32 di penghujung kuarter kedua.
Pada kuarter ketiga, Aspac terus berjibaku untuk mengikis selisih angka. Akan tetapi, justru Stadium memperbesar keunggulan menjadi 47-37 di sisa waktu lima menit 37 kala Dino Leonardo sukses melakukan lemparan tiga angka.
Stadium berhasil mempertahankan keunggulan mereka atas Aspac dalam kedudukan 55-48 di penghujung kuarter ketiga.
Pertandingan kian memanas pada kuarter keempat, Aspac terkena "technical foul" akibat manajer mereka, Irawan Haryono atau akrab disapa Kim Hong memprotes keputusan pengadil.
Dua kesempatan lemparan bebas bagi Stadium tidak disia-siakan oleh Dino yang menambah keunggulan timnya menjadi 59-48 di sisa waktu sembilan menit 30 detik pertandingan.
Aspac yang merebut keunggulan menjadi 64-62 di sisa waktu dua menit, hampir kembali terkejar kalau saja Anton sukses memanfaatkan dua kesempatan tembakan bebas.
Kegagalan Anton harus dibayar mahal karena Aspac menutup laga tersebut dengan kemenangan 68-64 atas Stadium.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014