Deauville, Perancis (ANTARA News) - Sutradara AS, Oliver Stone, menayangkan kisah emosionalnya tentang serangan teror 11 Sptember terhadap New York di hadapan publik Perancis, Sabtu, dengan memboyong dua polisi yang penderitaannya yang luar biasa mengilhami film tersebut.
Sekalipun mendapat mendapat reaksi yang beragam pada hari sebelum Festival Film Venesia itu, Stone mengemukakan kepada para wartawan pada acara premierre film itu di Perancis, Sabtu, sembilan hari sebelum peringatan lima tahun serangan itu, bahwa penayangan film itu sudah saatnya.
"Dari sudut pandang saya, itu sudah saatnya karena konsekuensi hari itu di AS jauh lebih buruk pada saat ini," ujar Stone, seperti dilansir AFP.
"Kejadian pada hari itu sudah berlalu. Kini kita mengalami kematian dan teror yang jauh lebih banyak, kemacetan konstitusi."
Mengambil latar belakang kejadian pada hari ketika para gerilyawan Al-Qaeda menerbangkan jet-jet penumpang bajakan ke beberapa bangunan, termasuk menara kembar World Trade Center di New York, film itu memfokuskan perhatian pada pengalaman kehidupan nyata dua polisi yang luput dari maut setelah terperangkap dalam serangan itu.
Pada hari kedua festival film AS di kawasan pantai Perancis barat laut ini, Stone ditemani dua polisi itu sendiri, yakni John McLoughlin dan Will Jimeno.
"Film itu dibuat dengan akurat, itulah mengapa film tersebut begitu menyentuh," kata McLoughlin, yang masih berjalan timpang akibat cedera yang dialaminya ketika ia terperangkap di bawah reruntuhan gedung World Trade Center (WTC) saat ia berusaha menolong para korban.
"Saya tak kuasa menahan air mata karena film itu begitu menyentuh," ujar McLoughlin, yang diperankan aktor Nicholas Cage, tentang film "World Trade Center".
Aspek metafisika
Jimeno mendukung pandangan Stone, yang mendapat kritikan dari para kritikus film yang menyatakan serangan tahun 2001 itu terlalu baru untuk dimanfaatkan sebagai subyek sebuah film.
"Sebagai seorang yang selamat dari tragedi itu, saya kira film itu tak terlalu cepat dibuat untuk menghormati kenangan orang yang telah menyerahkan jiwa mereka," kata Jimeno.
"Ketika mereka menyerang WTC, mereka tak hanya menyerang AS, tetapi juga dunia," kata Jimeno.
Hampir tiga ribu orang tewas di New York, Washington dan Pennyslvania akibat serangan 11 September, yang diklaim pemimpin jaringan Al-Qaeda, Osama bin Laden.
"Film itu tak berbicara tentang politik. Kita mencari aspek metafisika yang membuat mereka (kedua polisi) tetap hidup," kata Stone.
"Film itu kurang berbicara tentang tragedi pada hari itu, melainkan kemampuan semangat manusia untuk bertahan hidup," tambah Maria Bello, aktris yang berperan sebagai istri McLoughlin.
"World Trade Center" pertama kali ditayangkan di AS pada 9 Agustus dan mengantongi pemasukan senilai 60 juta dolar dalam tiga pekan, demikian menurut Stone, yang menyatakan film itu menuai keberhasilan yang menentukan sekalipun banyak mendapat tanggapan miring.
"Saya mendapat tanggapan terbaik di AS sejak film "Platoon", kata sutradara itu menambahkan, mengacu kepada filmnya pada 1986 tentang horor Perang Vietnam.
Stone meraih tiga penghargaan Oscar, antara lain untuk sutradara terbaik lewat film "Platoon" dan film perang lainnya, "Born on the Fourth of July". (*)
Copyright © ANTARA 2006