Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu berpotensi menguat dipengaruhi oleh inflasi domestik yang rendah.
"Rupiah hari ini diprediksi masih melanjutkan penguatan terhadap dolar AS pada kisaran Rp16.220 per dolar AS hingga Rp16.150 per dolar AS dipengaruhi oleh faktor internal tingkat inflasi yang rendah," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi IHK Mei 2024 tercatat deflasi sebesar 0,03 persen month to month (mtm), sehingga secara tahunan menurun menjadi 2,84 persen year on year (yoy) dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 3 persen (yoy).
Baca juga: Rupiah Rabu pagi turun 45 poin jadi Rp16.265 per dolar AS
Sementara dari sisi eksternal, Rully menuturkan pergerakan rupiah juga dipengaruhi oleh tren penurunan imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS).
Selain itu, pelaku pasar menantikan data tenaga kerja AS yang akan dirilis pada pekan ini.
Baca juga: BNI bagikan remunerasi saham Rp61,68 miliar ke direksi dan komisaris
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024