Lebih dari 40 gerilyawan, kebanyakan warganegara asing, tewas dalam "operasi khusus" yang dilancarkan oleh pasukan reguler Suriah di Desa Retyan di pinggiran utara Aleppo, kata SANA.
Gerilyawan itu telah kehilangan momentum belum lama ini, saat mereka dilanda pertempuran di dalam kelompok mereka antara gerilyawan yang memperlihatkan diri sebagai "moderat" dan anggota Negara Islam Irak dan Levant (ISIL).
Observatorium Suriah Hak Asasi Manusia, yang berpusat di Inggris, Jumat (10/1), menyatakan pertempuran yang terjadi di dalam gerakan oposisi Suriah telah menewaskan 500 orang.
Pertempuran meletus pada Jumat lalu (3/1) antar-kelompok gerilyawan dan apa yang menamakan diri ISIL, kata Observatorium tersebut. Ditambahkannya, jumlah korban jiwa meliputi 85 warga sipil, 240 gerilyawan dari berbagai grup dan 157 petempur ISIL, demikian laporan Xinhua.
Beberapa batalion belum lama ini telah berpaling melawan ISIL, yang baru-baru ini memproklamasikan berdirinya "Keamiran Islam" di Provinsi Fallujah, Irak.
Banyak pengamat percaya banyak kelompok gerilyawan berpaling melawan ISIL karena banyak wilayah Irak yang telah dikuasainya di Suriah Utara. Selain itu mereka ingin mencitrakan diri dengan baik dan memperlihatkan mereka "moderat" sebelum Konferensi Perdamaian Jenewa II mengenai krisis Suriah.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014