Washington (ANTARA News) - Mantan Presiden Iran, Mohammed Khatami, Sabtu menyerukan perlunya saling pengertian antara Barat dan dunia Muslim, namun menghindari masalah penentangan Teheran terhadap tekanan internasional untuk menyetop pengayaan uraniumnya, dalam suatu penampilan yang jarang di bumi AS. Khatami pekan lalu diizinkan oleh Departemen Luar Negeri AS untuk masuk ke AS, dan dia Sabtu berbicara di satu mesjid di pinggiran Chicago. Kunjungan pribadinya ini juga dirancang termasuk untuk penampilannya di Washington dan New York dalam beberapa hari mendatang ini. "Ada peluang besar untuk dialog dan kerjasama bagi orang-orang yang beriman," katanya melalui seorang penerjemah Sabtu, seperti yang dilaporkan DPA dari situs suratkabar Chicago Tribune. Dia menyerukan perlunya dilakukan `dialog peradaban` di depan khalayak tamu-tamu yang diundang di Bit ul Ilm Islamic Centre, sebuah mesjid di Streamwood, Illinois, di pinggir Chicago. Ulama reformis yang menjabat sebagai presiden dua kali dari 1997-2005 ini sering dihalangi oleh orang-orang garis-keras yang mengontrol banyak posisi kekuasaan di Iran. Departemen Luar Negeri AS menyertakan agen-agen keamanan untuk mendampingi Khatami, dan anggota-anggota petugas rahasia AS, badan federal yang melindungi Presiden AS serta pejabat-pejabat tinggi lainnya, di antara satuan polisi yang kuat, Sabtu di luar mesjid, tutur Chicago tribune. Suratkabar ini mengatakan tidak ada demonstrasi dalam kegiatan mantan presiden Iran ini. Khatami kemudian berpidato di dekat Rosemont, Illinois, dalam rangka konperensi tahunan Masyarakat Islam Amerika Utara, Sabtu. (*)
Copyright © ANTARA 2006