Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara, Darmansyah, Sabtu mengatakan, banjir itu telah menggenangi ratusan rumah yang dihuni 880 keluarga atau 2.957 jiwa di 23 RT.
Banjir terjadi setelah Kota Tenggarong diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir yang diikuti pasangnya air Sungai Mahakam dan meluapnya Sungai Tenggarong.
Selain mengganggu aktivitas warga, banjir juga menyebabkan sebagian warga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga mereka sementara satu orang dilaporkan terluka dan saat ini dirawat di rumah sakit akibat menginjak pecahan kaca.
"Kurung waktu tiga hari terakhir, wilayah Kota Tenggarong diguyur hujan ditambah Pasang Sungai Mahakam sehingga air hujan sehingga air menggenangi rumah 880 Kepala Keluarga," ungkap Darmasnyah.
Air mulai menggenangi rumah warga kata Darmansyah sejak Jumat (10/1) sore sekitar pukul 17.00 WITA dengan ketinggian mulai 10 hingga 50 sentimeter.
Darmansyah membantah terkait kemungkinan jebolnya tanggul batu bara sebagai penyebab banjir tersebut.
"Tim kami sudah menelusuri ke hulu sungai dan tidak ada tanggul yang jebol," kata Darmansyah.
BPBD Kutai Kartanegara bersama Satpol PP, Kodim 0906 Tenggarong serta Polres lanjut Darmasnyah telah menurunkan tim untuk bersiaga di lokasi banjir dan membangun Posko Penanggulangan Bencana di Jalan Gunung belah Loa Ipuh.
Di Posko Penanggulangan Bencana tersebut telah disiagakan dua unit ambulance, satu dari BPBD dan satu unit dari tim SAR Linmas Satpol PP Kutai Kartanegara, ditambah satu perahu karet disiagakan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi sebagai dampak banjir tersebut.
Pada Sabtu sore (11/1) sejumlah bantuan berupa, beberapa karung beras, mie instan dan ikan kaleng telah berada di Posko Penanggulangan Bencana untuk segera disalurkan kepada warga korban banjir.
Pewarta: Amirullah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014