Jakarta (ANTARA News) - Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta mencatatkan rekor baru meraih 10.000 poin sepanjang karirnya di Liga Bola Basket Nasional (NBL Speedy).

Rekor baru itu tercipta ketika pertandingan perdana seri II NBL 2014, dimana Pelita harus menghadapi perlawanan tangguh Garuda Kukar Bandung di Gedung Basket A Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu malam.

Ketika kuarter ke-empat baru berjalan dua menit, "shooting guard" Dimas Aryo Dewanto, yang akrab disapa Samid, melakukan tembakan tiga angka, sekaligus mencatat sejarah baru untuk Pelita.

Samid pula yang membawa Pelita menyudahi skor ketat pada pertandingan itu dengan "jump shot" yang berbarengan dengan bunyi sirine tanda akhir kuarter empat, dan akhirnya membawa Pelita Jaya unggul 68-66.

”Kami hanya mencoba bermain lepas. Coach Nath (Nathaniel Canson, pelatih Pelita Jaya) menginstruksikan untuk melepas tembakan setiap mendapat posisi kosong,” kata Samid pada keterangan pers NBL.

Total jumlah 10.000 poin tersebut berhasil dikoleksi Pelita Jaya dari 136 kali penampilan di NBL Indonesia yang terbagi atas Preseason Tournament, Regular Season, serta Championship Series.

Meskipun demikian Samid dan rekan-rekannya harus bekerja ekstra keras dalam laga melawan klub yang diperkuat "big man" Galank Gunawan itu.

Musababnya, banyak pemain kunci yang harus absen. Sebut saja Andy ’Batam’ Poedjakesuma dan Daniel Wenas yang masih menjalani pemulihan cedera.

Pemain Timnas SEA Games 2013, Kelly Purwanto pun harus keluar lebih awal karena kondisinya yang kurang fit. Kelly tercatat hanya bermain delapan menit.

"Kemenanganini bisa kami raih karena kerjasama tim yang solid serta spirit ingin menangyang kuat. Khususnya dari pemain muda seperti Walewangko dan Francisco Dasilva.Mereka makin menunjukkan peningkatan," ujar Samid.

Di pertandingan lain pada Seri II NBL 2014, Hangtuah Sumatera Selatan Indonesia Muda berhasil mengalahkan JNE BSC Bandung Utama 78-54, kemudian duel rival abadi dimenangkan Satria Muda Britama atas M88 Aspac Jakarta dengan skor 68-63.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014