kondisi jamaah haji Kloter BTH 12 asal Kabupaten Pelalawan dan Kepulauan Meranti ini berada dalam keadaan sehat wal afiat.
Pekanbaru (ANTARA) - Calon Haji asal Riau Nuriah Sitan dan Jani Karim dikembalikan ke Kloter awal karena keduanya saat di Tanah Air tertunda berangkat karena sakit dan harus di rujuk ke Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam (RS BP Batam).
Ketua Kloter H. Amri Fitri didampingi Pembimbing Ibadah H. Efendi, PHD Kabupaten Pelalawan H. Kasbi dan Alvis, Senin (3/6) menjemput kedua JCH Pelalawan ini kembali bergabung dengan Kloter BTB-12.
"Dua CH Riau BTH-12 ini tertunda berangkat karena kemaren waktu di Tanah Air suami ibu Nuriah harus di rujuk ke RSBP Batam karena sakit. JCH ini kemudian diberangkatkan bersama kloter BTH-14, setelah kami usulkan pengembaliannya ke Kloter awal. Selasa (4/6) ini ibu Nuriah Sitan dan bapak Jani Karim bisa bergabung dengan kloter asalnya," kata Amri.
Amri mengatakan pada kesempatan ini juga dikembalikan CH atas nama Sunarsih asal Kota Dumai yang tergabung di dalam Kloter BTH-12 kepada kloter asal BTH-10.
"Kami juga masih melakukan pengurusan tanazul jemaah atas nama suroso yang bergabung dengan Kloter BTH-17 ke pihak daker. Kita akan upayakan kenyamanan JCH dalam beribadah dan bergabung dengan kloter asalnya kembali," katanya.
Sementara itu kondisi Jamaah Haji Kloter BTH 12 asal Kabupaten Pelalawan dan Kepulauan Meranti ini berada dalam keadaan sehat wal afiat.
JCH yang kuat katanya menyarankan dipersilakan beribadah ke masjidil haram dengan tetap menjaga kesehatan karena cuaca di Kota Makkah 41 derajat, cukup panas.
"JCH yang tidak kuat dipersilakan untuk beribadah di masjid atau mushallah di sekitar hotel, dan imbauan ini disampaikan untuk mengedukasi JCH agar tetap menjaga kesehatan menjelang nanti puncak pelaksanaan ibadah haji di armuzna," demikian Amri.
Baca juga: Calon haji asal Indragiri Hilir meninggal di Makkah
Baca juga: Sebanyak 4.942 calon haji Riau sudah berangkat ke tanah suci
Baca juga: Seorang calon haji asal Siak meninggal di RS King Salman Madinah
Pewarta: Frislidia
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2024