... kabarnya mereka terdampar dibawa ombak sampai ke Maluku Barat."

Makassar (ANTARA News) - Setelah dinyatakan hilang selama kurang lebih 18 hari lamanya, Kapal Motor (KM) Tanadoang milik Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, akhirnya ditemukan terdampar di Pulau Wetar, Desa Uhak, Kecamatan Wetar Utara, Maluku Barat.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Selayar AKBP Mohammad Hidayat melalui telepon selulernya di Selayar, Sabtu, mengatakan bahwa KM Tanadoang diketahui terdampar di daerah Maluku Barat setelah berkoordinasi dengan salah seorang korban.

"Saya sudah berkoordinasi langsung dengan salah satu korban melalui sambungan telepon, dan kabarnya mereka terdampar dibawa ombak sampai ke Maluku Barat," ujarnya.

Ia mengatakan, KM Tanadoang membawa anak buah kapal sebanyak 12 orang saat melakukan pelayaran pada pertengahan Desember 2013, dan cuaca buruk membuat ombak menyeretnya tanpa arah.

Tim pencari dan penyelamat (search and rescue/SAR) gabungan di Kepulauan Selayar sudah berupaya melakukan pencarian terhadap KM Tanadoang 4 itu, namun jejak dari kapal itu sulit diketahui karena terbawa ombak.

Pencarian kapal itupun dilakukan selama lebih dari seminggu dengan memaksimalkan seluruh jaringan yang ada di kepulauan untuk melacaknya, tetap saja tidak membuahkan hasil.

Bahkan, pencarian korban berjumlah 12 orang dihentikan karena kendala kondisi cuaca buruk.

KM Tanadoang 04 yang berkapasitas 10 gros tonase (GT) tercatat membawa penumpang sebanyak 12 orang ditambah anak buah kapal (ABK) dari Dusun Tadu, Pulau Kalotoa, Kecamatan Passilambenna, hendak menuju Benteng Ibukota Kepualauan Selayar.

Dengan kondisi demikian, anak buah kapal (ABK) bernama Abd Rajab bersama rekannya berinisiatif meminta bantuan warga di pulau terdekat dengan menggunakan kapal kecil, namun saat kembali ke lokasi kapal sudah hilang bersama penumpangnya.

Penumpang yang dilaporkan hilang adalah Andi Intang berprofesi sebagai Kepala Sekolah Dasar Inpres (SDI) Tadu, Kecamatan Passilambenna, bersama suaminya, Muhlis, dan tiga orang anaknya, yakni Asrul, Marifat, dan Fitri.

Tidak hanya itu, warga lain yang hilang bernama Dg Majjannang, La Sahasa, Lolo Gau, dan Salmawati. Sementara ABK kapal yang hilang bersama penumpang yakni Dumana, Dini dan nakhoda kapal bernama Abd Rajab.

"Korban penumpang yang hilang belum ditemukan sampai sekarang. Pencarian melibatkan anggota dan tim dari Basarnas dihentikan sementara waktu. Sebab tim tidak bisa menembus karena pengaruh cuaca yang membahayakan.

Menurut Hidayat, pihaknya telah bicara dengan Bupati Selayar untuk menjemput para korban yang terdampar di Maluku Barat akibat terbawa ombak.

"Rencananya, korban akan dievakuasi dari Desa Lurang menuju Kabupaten Kalabahi, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggunakan Kapal Lintas Bahari Indonesia," demikian Hidayat. (*)

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014