Data yang diperoleh di RSUD Sampang, Sabtu menyebutkan jumlah meninggal dunia terdiri dari sembilan orang pada 2013 dan seorang korban pada Januari 2014, yakni setelah banjir melanda kota itu selama empat hari berturut-turut.
"Untuk saat ini jumlah warga Sampang yang terdata menderita penyakit leptospirosis dan mendapatkan perawatan medis di RSUD Sampang sebanyak 15 orang," kata Humas RSUD Sampang dr Yuliono.
Ia menjelaskan, meski jumlahnya mencapai belasan bahkan seorang di antaranya meninggal dunia, pihaknya belum menetapkan sebagai kejadian luar biasa, karena kejadian kasus leptospirosis kali ini tidak terfokus pada daerah tertentu dan sekaligus, sebagaimana tahun 2013.
Leptospirosis merupakan jenis penyakit yang mudah menular di tempat yang lembab, seperti di lokasi banjir. Setelah banjir, wabah besar leptospirosis memang sering muncul.
Apalagi di Kabupaten Sampang sendiri termasuk wilayah lembab, akibat sering dilanda banjir.(*)
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014