Cape Town (ANTARA News) - Berita media yang menyebut Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma melakukan teluh, dibantah kepresidenan dengan menyatakan laporan itu "mengelikan dan menyesatkan".
Istana kpresidenan Afsel mengeluarkan pernyataan itu setelah beredar berita bahwa saat Zuma berbicara di Desa KaNyamazane di Provinsi Mpumalanga, Afrika Selatan, Rabu (8/1) dia menyebut dahulu menggunakan teluh terhadap orang Kulit Putih.
"Saya dulu menggunakan teluh di sekitar sini dan meneluh kaum Boer waktu zaman apartheid," kata Zuma seperti dilaporkan media.
Ketika menanggapi laporan itu, Juru Bicara Kepresidenan Mac Maharaj mengatakan tampaknya sebagian wartawan --yang barangkali tak mengerti bahasa isiZulu-- menafsirkannya secara harfiah dan kehilangan maknanya.
"Presiden, ketika berbicara di KwaNyamazane, Mpumalanga, dalam Bahasa isiZulu, dalam dialog dengan pemirsa menjelaskan bahwa sewaktu di pengasingan di Swaziland, ia dulu biasa menyusup ke Afrika Selatan melalui Daerah KwaNyamazane untuk melakukan kegiatan politik bawah tanah," kata Maharaj, seperti dikutip kantor berita Xinhua.
"Mengingat gerakan bawah tanah itu harus dilakukan dengan "taktik dan muslihat"mereka menyebut cara itu ukuthakatha (teluh), yang artinya menyihir pemerintah dengan menipu mereka," kata Maharaj.
(Uu.C003)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014