Cuaca ekstrem berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, genangan air, banjir, dan longsor

Natuna (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), untuk waspada sebab di daerah itu berpotensi mengalami cuaca ekstrem.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Ranai Feriomex Hutagalung melalui keterangan resmi yang diterima di Natuna, Selasa, mengatakan cuaca ekstrem perpotensi terjadi pada 5-8 Juni 2024.

Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang tinggi 3 meter di perairan Nias-Sibolga

Menurut dia, kondisi demikian disebabkan adanya daerah belokan angin yang menyebabkan penumpukan masa udara yang berpotensi membuat awan-awan hujan lebih signifikan.

"Berpotensi terjadi pada periode 5-8 Juni," ucap dia.

Ia menjelaskan, pada periode tersebut berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.

Kondisi demikian berpotensi terjadi di Pulau Bunguran, Pulau Serasan, Pulau Subi dan Pulau Laut.

Ia menambahkan, cuaca ekstrem berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, genangan air, banjir, dan longsor.

Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam beraktivitas dan selalu mencari informasi terkait cuaca di Natuna.

"Cuaca ekstrem bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi," ujar dia.

Baca juga: Selasa, BMKG prakirakan mayoritas kota besar hujan ringan hingga lebat

Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menyebutkan Gunung Ranai yang terletak di Kecamatan Bunguran Timur berpotensi longsor.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Natuna Raja Darmika saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna mengatakan, longsor kecil sudah terlihat di dua lokasi yakni di puncak batu dan puncak tertinggi.

Panjang longsor dari kedua lokasi tersebut mencapai 100-200 meter.

"Jarak vertikal mencapai 1.7 km ke pemukiman warga yaitu di daerah ranai darat, sedangkan jarak vertikal mencapai dua km ke Desa Sepempang," ucap dia.

Ia mengingatkan, masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apabila kondisi Gunung Ranai tengah mengalami hujan pasalnya berpotensi terjadi longsor susulan.

"Direkomensasikan jika kondisi hujan untuk tidak naik ke Gunung Ranai," ujar dia.

Baca juga: BMKG sebut aktivitas sesar lokal sebabkan gempa M 4,7 di Konkep

Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024