Jakarta (ANTARA) - Orang-orang telah menggunakan jahe selama ribuan tahun untuk mengobati penyakit dan menambahkan aroma rasa pedas pada makanan mereka.

Jahe berasal dari Asia dan termasuk dalam keluarga tanaman Zingiberaceae, dan orang biasanya menggunakan akar atau batangnya yang dapat dimakan, karena mampu meredakan berbagai penyakit, termasuk radang sendi, diabetes, batuk, pilek dan mual.

Jahe dikonsumsi dalam berbagai cara dalam pengobatan tradisional, termasuk dalam bentuk teh jahe. Berikut adalah sejumlah manfaat dari konsumsi teh jahe, seperti dilansir dari laman Healthline pada Selasa (4/6).

Baca juga: Bolehkah wanita menopause rutin minum air jahe?

Baca juga: Obat batuk herbal bisa dibuat sendiri di rumah, ini resepnya

1. Dapat meredakan mabuk perjalanan

Pengobatan tradisional menunjukkan bahwa teh jahe dapat membantu menenangkan gejala mabuk perjalanan, seperti pusing, muntah, dan keringat dingin.

Meskipun para peneliti tidak memahami secara pasti cara kerja jahe, beberapa orang berpendapat bahwa senyawa tertentu dalam jahe memblokir reseptor otak yang memiliki peran penting dalam pusat muntah di otak.

Meskipun penelitian saat ini terbatas atau tidak meyakinkan, teh jahe tetap bisa menjadi pengobatan yang baik untuk dicoba.

2. Dapat meredakan mual karena kehamilan atau kemoterapi

Beberapa ahli meyakini gingerol dalam jahe dapat membantu meredakan mual karena kondisi hamil, kemoterapi atau pascapembedahan.

Para peneliti berpendapat bahwa jahe mungkin merupakan alternatif yang efektif dan murah untuk obat antimual tradisional pada orang yang sedang hamil atau menjalani kemoterapi dan tidak dapat memperoleh obat konvensional.

Satu studi pada 92 wanita menemukan bahwa jahe lebih efektif dibandingkan obat standar dalam mencegah mual dan muntah pasca operasi yang disebabkan oleh anestesi umum.

Meski begitu, pastikan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum menggunakan jahe setelah operasi. Ini dapat mengganggu pembekuan darah, meskipun penelitian tentang hal ini masih terus berkembang dan diperlukan lebih banyak untuk menyelidikinya lebih lanjut.

3. Dapat membantu mengatur tekanan darah dan mendukung kesehatan jantung

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe 2 hingga 6 gram per hari dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit jantung. Hal ini karena senyawa dalam jahe mampu membantu menurunkan tekanan darah, membantu mencegah penggumpalan darah, menurunkan kolesterol dan meningkatkan sirkulasi darah.

4. Dapat membantu mengatur berat badan dan kadar gula darah

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe memiliki efek menguntungkan pada berat badan dan pengelolaan gula darah. Efek panas pada jahe yang terasa dari aroma pedasnya, mampu membantu meningkatkan termogenesis atau produksi panas oleh tubuh, sehingga berdampak pada proses pembakaran lemak.

Termogenesis ini juga mambu meningkatkan pemecahan lemak untuk energi sehingga menghambat penyimpanan dan penyerapan lemak

Selain itu, jahe dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2 dan obesitas dengan menurunkan kadar insulin puasa, hemoglobin A1C, dan trigliserida. Hemoglobin A1C merupakan indikasi kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir.

5. Dapat meredakan nyeri dan peradangan

Penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam jahe yang disebut gingerol dan shogaol membantu mengurangi risiko peradangan. Orang-orang secara khusus mempelajari jahe karena pengaruhnya dalam menghilangkan rasa sakit akibat osteoartritis lutut.

Teh jahe juga dapat membantu meringankan kram menstruasi jika diminum pada awal menstruasi. Penelitian menunjukkan bahwa obat ini mungkin sama atau lebih efektif daripada obat pereda nyeri yang dijual bebas.

6. Dapat melindungi otak

Para ilmuwan telah mempelajari efek perlindungan jahe terhadap stres oksidatif dan peradangan, yang merupakan dua faktor yang memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit degeneratif otak, seperti penyakit alzheimer.

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa gingerol dan shogaol dapat memberikan perlindungan terhadap penurunan fungsi otak terkait usia karena sifat antioksidannya.

Penelitian tabung reaksi juga menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat meningkatkan kelangsungan hidup sel melawan betaamiloid, yaitu protein yang terkait erat dengan penyakit alzheimer yang dapat menyebabkan toksisitas pada sel otak.

Untuk membuat teh jahe di rumah, cukup rebus beberapa ruas jahe yang sudah dikupas dan diiris ke dalam 250ml air, biarkan mendidih selama 10 menit. Tambahkan jus lemon, madu atau susu untuk menambah rasa.

Baca juga: Tips racik jahe, beras kencur dan kunyit jadi lebih modern

Baca juga: Jaga daya tahan tubuh dengan rutin konsumsi jahe

Baca juga: Beberapa manfaat minum air jahe

Penerjemah: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024