Kami siapkan tempat di mana ada peternak, dokter hewan dan pembeli, kami menjamin pemerintah hadir dengan hewan kurban yang aman, sehat, utuh dan halal

Kota Bogor (ANTARA) - Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, memfasilitasi peternak untuk menjual hewan kurban di Bursa Hewan Qurban (BHQ) yang diselenggarakan di Pusat Standardisasi Instrumen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PSIPKH) Kota Bogor.

Kepala BSIP Fadjry Djufry di Kota Bogor, Selasa, mengatakan BHQ digelar dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat mendapat tempat penjualan hewan yang layak. Sedangkan para peternak juga didampingi oleh dokter hewan dan paramedik yang memantau terus kondisi kesehatan hewannya.

“Kami siapkan satu tempat di mana ada peternak, dokter hewan dan pembeli ada di situ. Kami menjamin bahwa pemerintah hadir menyediakan hewan kurban yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH),” jelasnya.

Fadjry menyebutkan kegiatan BHQ ini telah dilaksanakan 22 kali. Dalam kesempatan ini, Fadjry dan jajarannya menyematkan kalung tanda sehat ke beberapa ekor hewan kurban yang dipamerkan.

Menurutnya, kolaborasi antara Pemkot Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), hingga IPB University merupakan kolaborasi yang apik.

“Mudah-mudahan semua ternak yang keluar dari sini tersertifikasi bebas dari penyakit sebelum dikurbankan,” ujarnya.

Baca juga: Kementan dan BRIN kolaborasi lakukan akselerasi tanam

Baca juga: Mentan minta BSIP-BRIN berkolaborasi kembangkan program strategis

Kepala DKPP Kota Bogor Chusnul Rozaqi mengatakan, hal ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah menyiapkan hewan kurban yang baik dari sisi kesehatan, maupun syariat agamanya.

Chusnul menilai lokasi penjualan hewan kurban di halaman PSIPKH ini merupakan lokasi yang representatif. Ditambah dengan dukungan tim medis dan paramedis.

“Mudah-mudahan ini bisa terus berlanjut dan ditingkatkan. Kita nantinya tidak ada lagi lapak-lapak yang melanggar estetika kota,” jelasnya.

Baca juga: BSIP Aceh produksi tujuh ton benih padi varietas mekongga

Baca juga: BSIP optimis target 35 juta ton produksi padi bisa tercapai

Pewarta: Shabrina Zakaria
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024