Jakarta (ANTARA News) - Kuota haji nasional masih saja bersisa meski masa pelunasannya sudah diperpanjang dua kali, kata seorang pejabat Departemen Agama, di Jakarta, Sabtu.Sampai penutupannya pada 1 September, dari 189 ribu porsi haji reguler untuk musim haji 1427H/2006 masih ada sisa kuota sebanyak 54 porsi. "Sisa porsi haji yang tinggal 54 ini nanti akan ditentukan untuk siapa," kata Direktur Pelayanan Haji dan Umroh, Depag, Zakaria Anshor.Ditanya mengapa porsi haji masih juga tersisa padahal daftar tunggu (waiting list) calon jemaah haji di tiap provinsi sudah sangat panjang bahkan sudah penuh hingga musim haji 2008, Zakaria memperkirakan, banyak jemaah yang memang belum mampu melunasi."Seringkali calon jemaah haji berangkat bersama-sama dengan istri, suami, anak, orangtua atau saudara, lalu jika keluarga itu belum mampu melunasi semuanya atau mahromnya, maka mereka terpaksa menunda keberangkatan," katanya. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1427H/2006 ditetapkan untuk zona I sebesar 2.753,7 dolar AS (Aceh, Medan, Batam, Padang), zona II (Palembang, Jakarta, Surakarta, Surabaya) sebesar 2.851,7 dolar, dan 2.969,3 dolar untuk zona III (Makassar, Banjarmasin, Balikpapan) serta Rp466.864 untuk komponen dalam negeri bagi ketiga zona. Pelunasan BPIH itu merupakan perpanjangan setelah sebelumnya pelunasan setoran BPIH 1427H/2006 dibuka mulai 4 Juli hingga 4 Agustus dan kemudian diperpanjang pada Selasa, 8 Agustus hingga Rabu, 16 Agustus 2006. Karena masih juga tersisa 502 porsi pada penutupan BPIH 16 Agustus lalu, maka diperebutkan secara nasional mulai Rabu, 23 Agustus hingga Jumat 1 September 2006 dengan didistribusikan lagi ke provinsi secara proporsional. Kuota untuk haji khusus yang tarifnya mencapai minimal 4.500 dolar AS sebanyak 16 ribu porsi, sudah habis hanya dalam sehari pembukaan pendaftaran pada 3 Agustus. Direktur Pembinaan Haji dan Umroh, Mochtar Ilyas mengatakan, jika tahun 1427H ini penyelenggaraan haji plus cukup baik, tahun depan porsinya akan ditambah lagi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006