Medan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan nelayan dan pemangku kepentingan lainnya agar mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi 2.5-3 meter di perairan Nias-Sibolga, Sumatera Utara.

"Kondisi gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi mulai Selasa malam hingga Kamis malam," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Belawan Christen Marpaung di Medan, Selasa.

Baca juga: BMKG: Waspada gelombang 2,5 meter di Samudera Hindia barat Sumatera

Ia menyebutkan kondisi yang sama juga dapat terjadi di Perairan Utara Sabang, Perairan Barat Aceh, Perairan Meulaboh - Sinabang, Samudera Hindia Barat Aceh, dan Samudera Hindia Barat Nias.

"Kondisi angin di wilayah perairan Sumatera bagian utara pada umumnya bertiup dari arah selatan hingga barat laut dengan kecepatan berkisar antara 2-15 knot," katanya.

Terkait kondisi gelombang yang tinggi tersebut, perahu nelayan, kapal tongkang, kapal feri, kapal ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar diharapkan agar memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

Kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta tetap selalu waspada.

Sementara terkait kondisi cuaca di Sumatera Utara, Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Utami Al Khairiyah menyebutkan pada Rabu (5/6) siang dan sore hari berpotensi hujan ringan hingga lebat di wilayah lereng barat dan pantai barat sumatera utara.

Hujan lebat berpotensi terjadi di wilayah Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Sibolga, Dairi, Pakpak Bharat, Kota Gunung Sitoli dan sekitarnya.

Baca juga: BMKG: Waspada gelombang dua meter di Samudera Hindia barat Aceh

Baca juga: BMKG ingatkan ancaman gelombang tinggi hingga lima meter di NTT

Malam hari berpotensi hujan ringan-lebat di sebagian wilayah Sumatera Utara. Hujan lebat berpotensi terjadi di wilayah Langkat, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Padang Sidempuan dan sekitarnya.

"Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Lereng Barat dan Pantai Barat Sumatera Utara yang dapat berpotensi terjadinya banjir, longsor serta bencana hidrometeorologis lainnya," katanya.

Pewarta: Juraidi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024