Semarang (ANTARA News) - Sejumlah atlet dari berbagai daerah di Indonesia bergabung dengan Jawa Tengah untuk membela provinsi ini tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII/2008 Samarinda, Kaltim. Keterangan yang dihimpun dari pengurus Konida I Jawa Tengah, Sabtu, menyebutkan, jumlahnya mencapai 25 orang dari berbagai cabang olahraga. Dari jumlah tersebut, diantaranya empat atlet dari cabang renang, empat atlet dari cabang biliar, seorang dari cabang tenis meja, seorang dari judo, seorang dari tenis lapangan dan lain sebagainya. Di cabang olahraga biliar adalah Mohammad Zulfikar (Sumut), Ricky Yang (Riau), Amanda Rahayu (Banten), dan Nursukmawati (Bali). Di cabang tenis meja ada Fredy Agus Pramono (Sumut), di cabang tenis lapangan ada Sulistyo Wibowo (Jabar), judo ada Kresna Bhayu (Sumut). Kemudian di cabang olahraga renang adalah Margaretha Herawati dari Jambi yang memiliki nomor spesialis 200 dan 400 meter gaya ganti putri, Tedo Hendaldi dari Jatim dengan nomor spesialis di 50 dan 100 meter gaya punggung 50 dan 100 meter gaya bebas. "Kedua perenang memang asli Jawa Tengah, seperti Herawati berasal dari Magelang, sedangkan Tedo berasal dari Pekalongan. Jadi mereka kembali ke daerah asalnya," katanya Sekum Pengda PRSI Jateng, Hartadi Nurjojo. Kemudian, kata dia, Armain Yuvita dari DKI Jakarta dengan nomor spesialis 100 dan 200 meter gaya dada serta Renitya Julius dari Jambi yang memiliki spesialis di 800 meter dan 1.500 meter gaya bebas. Melihat jumlah yang berhasil direkrut Jateng, memang sudah memenuhi target yang semula ditetapkan sebanyak 15 atlet dan atlet-atlet tersebut kebanyakan berasal dari Jateng. Jateng perlu tambahan 30 medali emas agar bisa masuk peringkat tiga besar di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII/2008 Samarinda, Kaltim. Dengan catatan, kekuatan atlet Jateng sekarang ini masih seperti ketika PON XVI/2004 Palembang, Sumsel, yaitu bisa menghasilkan 56 medali emas. Kemudian, Jawa Barat, salah satu pesaing Jateng, masih dengan kekuatan yang sama tahun 2004 menghasilkan 76 medali emas.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006