Dalam pertandingan yang memakan waktu sekitar tiga jam itu, pemain BNI 46 menang meyakinkan dengan angka 36-38, 25-18, 21-25, 25-22, dan 17-15. Sayangnya, pertandingan tersebut sempat tercoreng akibat insiden lampu padam yang membuat pertandingan sempat dihentikan sementara.
Kedua tim bermain menyerang sejak set pertama yang membuat terjadinya 25 kali "deuce". Dua pemain asing Sumsel Babel, Ismael Fernandez dan Amauryz Castilo terlihat sangat agresif lewat smes-smes mematikan. Sedangkan, BNI 46 terus membalas dengan serangan lewat Maximo Montoya dan Adi Firmansyah.
Dominasi Sumsel Babel tidak bisa dibendung dan berhasil menutup set pertama dengan angka 38-36.
Pada set kedua Jakarta BNI 46 mulai bangkit. Hanya saja, pertandingan sempat terhenti selama 15 menit akibat padamnya listrik di stadion. Namun, insiden itu tidak mengendorkan Erwin Rusni dkk yang berhasil berbalik unggul dengan angka 25-18.
Merasa kecolongan, tim Sumsel Babel seakan tersengat dan makin agresif pada set ketiga. Kombinasi Ismael Fernandez, Fadhlan Karim dan kapten Andre membuahkan hasil positif.
Meski sempat kejar-mengejar angka, set ketiga menjadi milik tim besutan Munawar itu dengan skor 25-21. Intensitas permainan saling serang terus meningkat pada set keempat, dan Jakarta BNI 46 balik unggul lagi dengan skor 25-22.
Permainan tim Palembang Bank Sumsel Babel seakan mencapai antiklimaks pada set penentuan. Awal set kelima, Andre dkk sempat kehilangan momentum untuk mencetak angka sedangkan lawan terlihat makin percaya diri.
Bahkan, pada penghujung laga saat kedudukan imbang 14-14, Sumsel Babel kerap melakukan kesalahan kontrol bola yang membuat BNI 46 mudah mendapat dua angka. Pemain asing Ismael Fernandez juga tampak keletihan sehingga beberapa kali gagal melakukan smes.
Alhasil, Jakarta BNI 46 berhasil mengunci kemenangan di set penentuan dengan skor 17-15.
Kemenangan Jakarta BNI 46 seakan menjadi pembalasan atas kekalahan mereka pada final Proliga tahun lalu atas Sumsel Babel yang keluar menjadi juara.
Sementara itu, Direktur BSI Proliga Hanny Surkatty, mengatakan insiden padamnya listrik di tengah pertandingan tersebut akibat adanya sabotase dari oknum tidak bertanggung jawab yang mematikan mesin genset.
"Ada orang yang sengaja mematikan mesin genset, bukan karena bensinnya habis," kata Hanny kepada Antara.
Ia mengatakan, sebenarnya mesin genset tersebebut ada yang menjaga. Namun, pelaku yang belum diketahui memanfaatkan kelengahan penjaga.
"Kebetulan penjaganya lagi pergi sebentar buang air kecil," katanya.
Ia mengatakan, pelaku yang melakukan sabotase belum diketahui dan pihak penyelenggara berharap kepolisian bisa mengusutnya.
(F012/D011)
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014