Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Jumat malam, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah pengungsi yang terdiri dari 7.785 kepala keluarga itu ditampung di 37 titik pengungsian.
Bertambahnya jumlah pengungsi tersebut menyebabkan adanya lima lokasi pengungsian baru yang disiapkan tim tanggap darurat erupsi Gunung Sinabung.
Lima lokasi itu adalah Jambur Siabang-abang (1.192), Los Lau Gumba (507 jiwa), Lapangan Futsal Lau Gumba (894 jiwa), GBKP Sumbul (311 jiwa), dan Gereja Adven Sumbul (265 jiwa).
Lima lokasi pengungsian tersebut masih mengalami kekurangan logistik dan layanan lain karena mahalnya biaya sewa jambur yang memiliki sarana kebutuhan sehari-hari.
Disebabkan biaya sewa jambur yang sering digunakan untuk upacara perkawinan, adat, dan kegiatan kemasyakatan cukup mahal yakni Rp2,4 juta per hari, satuan tugas tanggap darurat kesulitan untuk membiayainya.
Pemilik jambur sering merasa keberatan dan rugi secara ekonomi jika asetnya digunakan untuk menjadi lokasi penampungan pengungsi erupsi Gunung Sinabung.
Pemprov dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara telah menghadap pimpinan BNPB untuk membahas kelanjutan penanganan bencana Gunung Sinabung.
Menurut Sutopo, berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Sinabung mengalami letusan sebanyak 254 kali dalam tujuh hari terakhir
Khusus pada Jumat, telah terjadi 24 letusan dengan ketinggian mencapai 4.000 meter dan diikuti luncuran awan panas.
Letusan yang terjadi dalam rentang waktu satu minggu tersebut juga telah memunculkan gempa hybrid mencapai 9.403 kali yang mengindikasikan bahwa pembentukan kubah lava sangat intensif. (*)
Pewarta: Irwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014