Bagi pasangan ganda campuran peringkat 45 dunia tersebut, dapat berpartisipasi di turnamen BWF Super 1000 merupakan sebuah ajang pembuktian diri bahwa mereka bisa meningkatkan level mereka lebih tinggi lagi. “Kami ingin lebih improve dan banyak belajar juga buat tahu mengapa hasil kita naik-turun. Kita pelajari apa yang kurang dan kita coba untuk tutupi,” kata Nita.
“Kita juga jarang bertemu dengan pemain Top 5 dunia, jadi kita juga ingin tahu sampai mana, sih, level kita itu,” ujar Adnan menambahkan.
Sementara itu, masih ada tujuh wakil Indonesia lainnya yang berlaga di babak pertama Indonesia Open 2024 hari ini. Selain Adnan/Nita, ada ganda campuran lainnya Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.
![](https://img.antaranews.com/cache/730x487/2023/05/30/IMG_20230530_133350.jpg)
Dari ganda putri ada Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, serta ganda putra Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan/Rahmat Hidayat dan Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani.
Baca juga: Delapan wakil siap berlaga di babak pertama Indonesia Open 2024
Baca juga: Indonesia Open jadi ujian terakhir atlet Indonesia jelang Olimpiade
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024