Menurut survei Intrans, September 2013, kriteria calon presiden sangat tergantung pada tiga hal. Kedekatan dengan masyarakat, integritas dan kejujuranJakarta (ANTARA News) - Seorang pengamat politik mengusulkan bakal calon presiden (capres) alternatif yang sudah teruji kinerjanya, seperti Artidjo Alkostar (64) yang selama ini dikenal sebagai hakim agung yang tegas dalam memutus kasus-kasus korupsi di tingkat kasasi, sehingga figur itu dinilai layak diusung pada Pilpres 2014.
Direktur Eksekutif Institute for Transformation Studies (Intrans) Saiful Haq mengemukakan hal itu saat dihubungi pers di Jakarta, Jumat.
Saiful mengatakan, survei Intrans mengkonfirmasikan munculnya nama Artidjo sebagai bukti bahwa kriteria capres yang jujur dan memiliki integritas melekat pada diri Artidjo.
"Menurut survei Intrans, September 2013, kriteria calon presiden sangat tergantung pada tiga hal. Kedekatan dengan masyarakat, integritas dan kejujuran. Jokowi punya kiteria pertama. Munculnya nama Artidjo Alkostar dalam bursa capres tidak mengherankan," katanya.
Saiful menyatakan, jika partai-partai berani mengusung dan Artidjo juga siap, Pilpres 2014 akan semakin dinamis.
"Mengenai peluangnya, saya pikir cukup besar. Tergantung pada partai pengusungnya dan juga ditentukan oleh hasil pemilu legislatif April 2014. Karena PDIP sendiri masih mempunyai persoalan psikologis internal dalam mencalonkan capresnya," ujarnya.
Nama Artidjo Alkostar disebut sebagai capres alternatif pertama kali oleh Board of Advisors CSIS, Jeffrie Geovanie. Menurutnya, kalau mau kreatif, di tengah kegamangan menghadapi Jokowi, seharusnya partai berani mengajukan capres alternatif seperti Artidjo Alkostar, yang sudah teruji hidup lurus dan jujur.
"Bukankah saat ini masyarakat merindukan figur seperti itu. Kita tunggu saja adakah partai yang berani mencapreskan Artidjo Alkostar. Kalau ada yang berani, maka partai tersebut akan melejit suaranya di Pemilu 2014," demikian Jeffrie.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014