Beijing (ANTARA) - Sektor penerbangan sipil China mencatatkan pemulihan substansial pada 2023, dengan perjalanan penumpang udara lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan 2022, menurut komunike statistik resmi.
China melaporkan sekitar 619,58 juta perjalanan penumpang udara tahun lalu, sebuah lonjakan sebesar 146,1 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut sebuah komunike yang dirilis di situs web Administrasi Penerbangan Sipil China (Civil Aviation Administration of China/CAAC).
Total volume pengangkutan kargo dan surat di sektor tersebut mencapai 7,35 juta ton pada 2023, naik 21 persen dari tahun sebelumnya.
Pada 2023, China memiliki 5.206 rute penerbangan domestik reguler, yang menghubungkan 255 kota atau wilayah di China Daratan. Maskapai-maskapai penerbangan internasional negara itu menghubungkan China dengan 127 kota di 57 negara, menurut komunike tersebut.
Pada akhir 2023, terdapat 259 bandar udara (bandara) transportasi domestik, bertambah 5 bandara dari akhir 2022. Di antara mereka, 38 bandara memiliki jumlah penumpang tahunan sebesar 10 juta atau lebih, sebut laporan itu.
Otoritas penerbangan sipil China telah berkomitmen untuk meningkatkan frekuensi penerbangan penumpang internasional sebagai target utama tahun ini, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali perjalanan udara internasional.
Beberapa maskapai penerbangan baru-baru ini meluncurkan rute internasional baru untuk memfasilitasi perjalanan antara China dan negara-negara lain.
Misalnya, Air China meresmikan rute Beijing-Madrid-Sao Paulo pada 27 April, sementara China Southern Airlines mulai mengoperasikan rute Shenzhen-Mexico City pada 11 Mei. Selain itu, Hainan Airlines akan meluncurkan rute Shenzhen-Budapest, dan China Southern Airlines juga akan segera membuka rute Guangzhou-Budapest.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2024