Jayapura (ANTARA News) - Tim Persiram Raja Ampat berhasil mengalahkan PSM Makasar dengan sembilan pemain pada pertandingan kedua Inter Islan Cup zona Sulawesi-Papua di stadion Mandala Jayapura, Papua, Jumat petang.

Anak asuh Gomes de Olivera itu menang 2-1 dan bermain dengan 10 pemain dibabak pertama menit ke 26 setelah gelandang tengah Imanuel Padwa mendapat kartu merah yang sebelumnya melakukan pelanggaran keras terhadap pemain belakang PSM Makasar Kurniawan Karma.

Wasit Junaidy Efendi langsung menghadiahkan kartu merah kepada mantan pemain Persiwa Wamena dan Persidafon Dafansoro itu. Permainan sempat terhenti beberapa menit lamanya karena kedua tim saling bersitegang dan protes kepada wasit.

Bermain dengan 10 pemain, Persiram Raja Ampat yang pada musim ini merekrut sejumlah pemain asing dan lokal itu membuat kejutan di menit 41. Osas Saha penyerang yang baru bergabung dengan tim "Dewa Laut" itu mendapat umpan matang dari pemain tengah Persiram yang lolos dari kawalan Rahmat Latif dan Djayusman.

Tendangn keras disisi kiri gawang PSM Makasar itu tidak dapat dijangkau oleh penjaga gawang Markus Haris Maulana. Kedudukan 1-0 untuk Persiram Raja Ampat yang pada pertandingan kedua itu bertindak sebagai tuan rumah.

Dibabak kedua, PSM Makasar langsung berinisiatif ambil serangan, dan terbukti dimenit ke-54 tendangan bebas Ponaryo Astaman berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Dimenit 73 Mbida Messi, pemain rekrutan dari Persib Bandung itu mendapat kartu kuning kedua dari wasit Junaidy Efendi setelah sebelumnya dianggap masuk lapangan tanpa izin. Kartu kuning kedua ini mendapat protes dari sejumlah pemain Persiram Raja Ampat karena menganggap hakim garis telah memberi izin masuk lapangan.

Sementara di kubu PSM Makasar ikut protes karena seharusny Mbida Messi mendapat kartu merah akumulasi dari kartu kuning, dan akhirnya wasit memberikan kartu merah kepada pemain nomor punggung 14 itu diluar lapangan. Pergantian pemain yang dilakukan oleh Persiram Raja Ampat yang bermaksud menggantikan Mbida Messi pun dianulir pengawas pertandingan karena kartu merah yang diterimanya.

Memasuki menit ke 88, tim kebanggaan warga Sorong dan Raja Ampat Papua Barat itu mendapat hadiah tendangan bebas diluar kotak pinalti setelah salah satu pemainnya dijatuhkan pemain PSM Makasar. Ortisan Salossa yang mengambil tendangan tersebut langsung menyodorkan kepada Kubay. Pemain bernomor punggung delapan itu langsung melepaskan tendangan keras dari luar kotak pinalti dan si kulit bundar menghujam keras dikanan atas kiper Haris Maulana.

Kedudukan dipapan skor pun berubah 2-1 untuk keunggulan Persiram Raja Ampat. Dan hingga dimenit ke 90 dengan tambahan waktu tiga menit, PSM Makasar tidak mampu menyamakan skor.

Pelatih Persiram Raja Ampat Gomes de Olivera mengatakan meskipun timnya bermain dengan sembilan pemain tetapi rasa kebersamaan dan semangat yang tinggi bisa memenangkan pertandingan atas PSM Makasar. "Kita baru berkumpul beberapa hari dan hari ini dengan semangat dan kebersamaan yang tinggi bisa menangkan pertandingan," katanya.

Sementara itu, pelatih PSM Makasar Jorg Peter Steinebruner mengatakan jika dirinya lebih fokus untuk menambah jam terbang pemain lokal dan memuji permainan Syamsul Haeruddin dan kawan-kawan. "Meskipun kalah, saya senang anak-anak PSM bisa bermain bola sebagaimana mestinya. Itulah yang saya harapkan, agar anak-anak lokal PSM bisa lebih berkembang," katanya.(*)

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014