Sabalenka, semifinalis dalam penampilan terbaiknya di Paris tahun lalu, hanya membutuhkan 69 menit untuk menyingkirkan petenis Amerika Navarro yang sedang naik daun dan mencapai perempat final Grand Slam kesembilan dalam kariernya.
Selanjutnya, Sabalenka akan bertemu pemenang pertandingan antara petenis berusia 17 tahun Mirra Andreeva dsn satu-satunya harapan Prancis yang tersisa, Varvara Gracheva.
Baca juga: Rybakina singkirkan Svitolina untuk capai perempat final French Open
Menjelang French Open, Sabalenka telah mencapai semifinal atau lebih baik dalam enam penampilan terakhirnya di Grand Slam, termasuk gelar di dua Australian Open terakhir.
"Sejujurnya, itu kedengarannya gila bagi saya, dan saya sangat senang bisa membawa konsistensi ini di Grand Slam," kata Sabalenka tentang lonjakan prestasinya di Grand Slam, seperti disiarkan WTA, Senin.
"Ini sangat memotivasi saya untuk terus mendorong diri sendiri dan melihat di mana batasnya."
Sabalenka yang berusia 26 tahun masih memiliki peluang untuk memenangi gelar Australian Open dan Roland Garros di tahun yang sama, sehingga menyelesaikan paruh pertama tahun kalender Grand Slam. Petenis terakhir yang melakukan itu adalah Serena Williams pada 2015.
Hasil Sabalenka sejauh ini, dan tentunya di musim lapangan tanah liat, membuat kemungkinan tersebut berpotensi besar menjadi kenyataan.
Sabalenka hanya kalah 17 gim dalam empat pertandingannya di Paris, dan dia tidak terkalahkan di lapangan tanah liat tahun ini melawan petenis yang berperingkat di luar 10 besar.
Dalam dua pertandingan lapangan tanah liat terakhir Sabalenka, hanya petenis nomor satu dunia Iga Swiatek yang bisa menghentikannya, yakni di final Madrid dan Roma.
Sabalenka bahkan mendapatkan match point untuk memenangi gelar Madrid ketiga berturut-turut sebelum Swiatek meraih kemenangan itu.
Baca juga: Swiatek menangi pertandingan terpendek dalam kariernya di French Open
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024