Aldila alihkan fokus ke Wimbledon usai terhenti di French Open

Jakarta (ANTARA) - Petenis Indonesia Aldila Sutjiadi mengincar ajang Grand Slam berikutnya, Wimbledon, setelah kandas dalam dua nomor yang ia ikuti di Roland Garros, yaitu ganda putri dan ganda campuran.

Aldila tersingkir pada babak pertama nomor ganda campuran, setelah terlebih dulu kalah pada babak kedua ganda putri French Open.

Pada nomor ganda campuran, Aldila yang berpasangan dengan petenis Amerika Serikat Jackson Withrow, takluk dari pasangan Norwegia/Argentina, Ulrikke Eikeri/Maximo Gonzalez, dengan skor 5-7, 6-1, 7-10.

Kekalahan itu melengkapi hasil pahit Aldila di French Open 2024. Sebelumnya, Aldila dan pasangannya di nomor ganda putri Asia Muhammad dari Amerika Serikat harus mengakui ketangguhan pasangan Giuliana Olmos (Meksiko)/Alexandra Panova (Rusia) dengan skor akhir 6-7(4/7), 4-6.

Meski kandas di French Open, Aldila tak patah semangat. Ia sudah mengarahkan fokusnya ke turnamen Grand Slam lapangan rumput Wimbledon di Inggris, yang akan digelar pada 24 Juni 2024.

"Meskipun hasil di Roland Garros kali ini kurang maksimal, saya akan segera bersiap untuk Wimbledon. Saya yakin dengan kerja keras dan persiapan matang, saya bisa mencapai hasil yang lebih baik di sana," kata Aldila dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Aldila memiliki kenangan indah di Wimbledon. Tahun lalu, ia menjadi petenis Indonesia pertama yang berhasil melaju hingga babak semifinal Wimbledon ganda campuran bersama petenis Belanda Matwe Middelkoop. Ia pun berharap dapat mengulangi prestasi tersebut pada tahun ini.

Petenis berusia 29 tahun itu menyadari bahwa Wimbledon akan menjadi tantangan yang berat. Namun, ia tak gentar dan siap berjuang sekuat tenaga untuk meraih mimpi merebut gelar Grand Slam pertamanya.

"Saya tahu Wimbledon akan menjadi turnamen yang sulit, tapi saya tidak akan menyerah. Saya akan terus berlatih dan berusaha keras untuk mencapai tujuan saya," ujar Aldila.

"Mohon doanya dan dukungannya agar saya tampil solid dan bisa menorehkan sejarah baru Indonesia di tenis dunia."