dilaksanakan di lapangan dengan pendekatan jemput bola

Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo meluncurkan inovasi layanan pendekatan keluarga sehat terpadu dan peluncuran intervensi serentak pencegahan stunting di Posyandu, Desa Huidu, Kecamatan Limboto Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Ismail Akase, Senin mengatakan inovasi yang diberi nama Lapak Sate tersebut bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat secara terpadu.

"Layanan ini melibatkan berbagai dinas terkait seperti Dinas Sosial, Dinas KB, BPJS Kesehatan, PMI, serta tenaga kesehatan rumah sakit.," ucap Ismail.

Ia menjelaskan, istilah "Lapak Sate" dipilih karena kata lapak berarti tempat, sementara sate melambangkan kesatuan dari potongan-potongan daging yang diikat dalam satu tusuk. Hal itu mencerminkan penyatuan berbagai layanan kesehatan dalam satu program yang komprehensif.

"Inovasi ini terpadu dan dilaksanakan di lapangan dengan pendekatan jemput bola, melibatkan banyak pihak untuk meningkatkan derajat layanan kesehatan kepada masyarakat," ujar Ismail.

Baca juga: Gubernur Gorontalo minta program KKN mampu tekan angka stunting
Baca juga: 250 anak Gorontalo diukur berat dan tinggi badan deteksi tengkes

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menyambut baik inovasi itu dan memberikan apresiasi karena melihat inovasi Lapak Sate memberikan layanan kesehatan terpadu dari bayi yang baru lahir hingga lanjut usia, melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

"Layanan ini komprehensif dan langsung di lapangan. Saya berharap keterlibatan dan kolaborasi semua pemerintah desa sangat dibutuhkan untuk kesuksesan inovasi ini," ujar Bupati Nelson.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa, juga mengapresiasi inovasi tersebut. Ia menilai Lapak Sate sangat baik untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dengan dokter spesialis yang turun langsung ke desa-desa.

"Kehadiran dokter spesialis hingga ke desa-desa merupakan keistimewaan bagi masyarakat Kabupaten Gorontalo dalam menerima layanan kesehatan dari pemerintah," kata Anang.

Baca juga: Menko PMK imbau suami turut antar istri saat timbang anak ke posyandu
Baca juga: Wamenkes: Penimbangan massal di posyandu efektif identifikasi stunting
Baca juga: Pemkab Indramayu: 407 anak dinyatakan bebas stunting pada 2024

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024