Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) menerima kunjungan delegasi Penjaga Pantai Amerika Serikat (US Coast Guard / USCG) membahas pelatihan dan kerja sama teknologi di bidang penjagaan laut dan pantai.
“Kami berharap kerja sama pelatihan segera direalisasikan untuk meningkatkan kapabilitas personel KPLP. Dan semoga pertemuan ini dapat mempererat hubungan kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam berbagai aspek penjagaan laut dan pantai, serta teknologi pendukungnya," kata Direktur KPLP Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Jon Kenedi dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub menerima kunjungan delegasi US Coast Guard (USCG) yang diwakili Special Forces Surveillance US Coast Guard Bryan, perwakilan US Air Forces Bryce S Yamamoto, dan staf Kedutaan Besar Amerika Serikat Lyle.
“Kunjungan ini menjadi langkah awal yang penting dalam memperkuat hubungan dan kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat di bidang penjagaan laut dan pantai,” ujar Jon.
Jon mengungkapkan bahwa kunjungan itu membawa tawaran dari US Coast Guard untuk memberikan pelatihan bagi Indonesia Coast Guard, khususnya terkait kemampuan pasukan khusus yang sangat dibutuhkan oleh KPLP.
Selain itu, lanjut Jon, KPLP juga berharap dapat mengadakan kunjungan USCG ke pangkalan Tanjung Priok, Jakarta, guna memperkenalkan kemampuan dan peralatan yang dimiliki oleh KPLP.
"USCG juga menyatakan keterbukaannya untuk datang berkunjung dengan kemungkinan kunjungan yang direncanakan pada 6-10 Juni mendatang," ungkapnya.
Kunjungan ini juga menyoroti rencana acara di Surabaya, dimana lebih dari 10 perwakilan dari USCG akan mengajar tentang Cyber Security.
Tidak hanya itu, delegasi Amerika juga membawa beberapa instansi terkait cyber security untuk memberikan materi secara maksimal, dengan harapan KPLP juga melibatkan berbagai instansi lain seperti polisi, Bea Cukai, TNI AL, dan Karantina.
Di Surabaya, lanjutnya, lebih dari 10 anggota US Coast Guard akan memberikan pelatihan mengenai cyber security. Mereka akan membawa serta beberapa instansi terkait dari Amerika untuk memberikan materi secara maksimal.
“Diharapkan, pihak Indonesia juga melibatkan instansi lainnya seperti kepolisian, bea cukai, TNI AL, dan karantina," ujarnya.
Jon juga mengungkapkan bahwa USCG menanyakan dan berdiskusi terkait tugas dan wewenang KPLP dalam pemeriksaan kapal di laut yang ternyata memiliki banyak kesamaan.
Sementara, perbedaan utama terletak pada fokus kewenangan terhadap penyelundupan narkoba dan manusia, yang menjadi prioritas USCG.
Ia menyebutkan US Coast Guard memiliki kewenangan lebih luas terkait penanganan penyelundupan narkoba dan perdagangan manusia. Sedangkan KPLP lebih fokus pada regulasi pelayaran sesuai UU Nomor 17 Tahun 2008.
“Dan membahas juga terkait penanganan kapal-kapal yang berada di perairan Indonesia untuk wajib menyalakan AIS dan penegakan hukumnya," jelas Jon.
Topik lain yang dibahas adalah mengenai Starlink, teknologi yang dibawa oleh Elon Musk yang baru-baru ini mengunjungi Indonesia.
Jon menuturkan, Amerika Serikat membuka peluang kerja sama dalam pengembangan teknologi ini, yang disambut baik oleh Direktorat KPLP, yang diharapkan dapat mendukung tugas dan fungsi kesatuan penjagaan laut dan pantai.
Pertemuan ini juga membuka peluang hibah kapal patroli dari USCG kepada KPLP. Peluang ini didasarkan pada hibah serupa yang telah dilakukan Amerika Serikat kepada Coast Guard Filipina dan Vietnam, serta pengalaman hibah pesawat tempur kepada TNI.
Dalam kunjungan USCG, juga membicarakan terkait peluang adanya hibah kapal patroli dari USCG untuk KPLP. Peluang tersebut dapat terbuka karena telah adanya hibah yang pernah terjadi di antaranya hibah kepada Coast Guard Filipina dan Vietnam.
Baca juga: Kepala Bakamla tekankan penjagaan wilayah laut Indonesia
Baca juga: USCG: Kolaborasi bantu perkuat tata kelola maritim di kawasan
Baca juga: Bakamla-USGC bahas pengembangan pusat pelatihan maritim di Batam
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024