"Hujan deras, es dan badai lebih ngeri dari Kamis kemarin, bahkan mengakibatkan jarak pandang pendek dan juga butiran es turun gemeretak di atas mobil," kata Erni (35), pengendara mobil di Jalan Wastukencana Kota Bandung, Jumat.
Ia terpaksa menepikan kendaraanya karena tidak bisa melaju, selain hujan sangat deras juga sambaran petir terjadi sepanjang hujan turun.
Tak hanya Erni, para pengedara sepeda motor juga lebih memilih berteduh daripada menerobos derasnya hujan dan kencangnya tiupan angin di jalan raya.
Hujan yang turun sekitar pukul 14.30 WIB tersebut terjadi begitu cepat pada saat kondisi sedang terik cahaya matahari.
Akibat hembusan angin kencang, sejumlah batang dan ranting pohon jatuh ke jalan sehingga menghalangi para pengguna jalan. Selain itu juga sejumlah baligo yang dipancang pada rangka bambu juga roboh diterpa angin.
Kengerian juga terjadi di atas jembatan Paspati Kota Bandung, para pengendara sepeda motor terpaksa harus mengurangi kecepatan kendaraanya karena terpaan angin begitu kencang.
"Saya sampai oleng kena hembusan angin, sangat mengerikan hujan angin di atas jembatan itu," kata Agus, salah seorang pengendara sepeda motor yang ditemui di Jalan Junjunan.
Ia mengaku sempat ngeri, karena selain hujan deras dan angin kencang, beberapa kali petir menyambar-nyambar saat ia melintas di atas bentangan jembatan layang terpanjang di Kota Kembang itu.
"Dalam dua hari terakhir ini, Kota Bandung dilanda hujan dan angin puting beliung. Namun hari ini jauh lebih ngeri," kata Agus yang mengaku terpaksa menerobos hujan deras karena ditunggu keluarganya.
Bahkan di Pendopo Wali Kota Bandung, angin kencang sampai menjatuhkan Gong Perdamaian yang dipancang pada tempat penyimpananya di depan rumah dinas Wali Kota Ridwan Kamil itu.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014