"Selain menimbulkan kerugian berupa pecahnya kaca kereta, aksi pelemparan batu oleh orang tidak bertanggung jawab ini acap kali menyebabkan penumpang KA terluka akibat terkena serpihan kaca yang pecah," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, di Purwokerto, Jumat.
Dia mengatakan akrilik yang dinilai lebih kuat menahan benturan akibat lemparan batu jika dibandingkan dengan kaca biasa.
Menurut dia, akrilik memiliki sifat lentur sehingga ketika terjadi pelemparan akan memantul dan tidak akan pecah atau hancur.
"Saat ini Daop 5 Purwokerto telah mengganti 1.362 kaca jendela dan 170 lembar kaca pintu kereta dari yang tadinya menggunakan kaca biasa dengan jenis akrili. Totalnya sudah sekitar 60 kereta yang kacanya diganti akrilik dari jumlah 110 armada kereta Daop 5 Purwokerto," katanya.
Menurut dia, penggantian seluruh kaca jendela dan pintu kereta dengan menggunakan akrilik ini akan dilakukan secara bertahap.
Lebih lanjut, Surono mengatakan bahwa akrilik yang digunakan untuk mengganti kaca jendela dan pintu kereta memiliki ketebalan 10 milimeter serta dilapisi dua lapisan kaca film di bagian luar dan dalam.
Ia mengatakan bahwa pelapisan kaca film ini ditujukan untuk dapat menyerap panas matahari mengingat saat ini seluruh kereta baik eksekutif, bisnis, maupun ekonomi telah menggunakan penyejuk udara (AC).
Berdasarkan data, selama tahun 2013 di wilayah kerja PT KAI Daop 5 Purwokerto terjadi 45 kali pelemparan batu oleh orang tidak bertanggung jawab,yang mengakibatkan kaca kereta pecah dan enam penumpang KA mengalami luka-luka.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014