Jakarta (ANTARA) - Ada yang menarik di salah satu sudut Balai Kota Busan, yang dikunjungi ANTARA beserta para wartawan peserta program Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea yang diselenggarakan oleh Korea Foundation bekerja sama dengan Foreign Policy Community of Indonesia, pertengahan Mei lalu.

Berbeda dari kesan resmi dan membosankan khas gedung pemerintahan lainnya, Balai Kota Busan yang beralamat di 1001, Jungang-daero, Yeonje-gu itu memiliki Children Complex Cultural Space Center yang khusus ditujukan untuk pengunjung anak-anak.

Sebelum memasuki fasilitas tersebut, semua pengunjung diwajibkan melepas alas kaki mereka dan menggantinya dengan sandal selop berbahan karet yang telah disediakan.

“Karena fasilitas ini untuk anak-anak, kami sangat menjaga higienitasnya,” kata Lee Youn-woo, pegawai Divisi Pendidikan Kreatif Balai Kota Busan yang memandu delegasi wartawan dari Indonesia.

Setelah masuk ke ruangan utama, pengunjung langsung bisa melihat rak-rak buku tinggi dan pendek tertata apik di fasilitas pendidikan tersebut.

Berbagai macam buku anak, yang diperkirakan jumlahnya mencapai ribuan, ditata di rak-rak yang disusun berbentuk setengah lingkaran maupun meliuk-liuk hingga menjadi wahana menarik untuk bocah.

Buku-buku bergambar menarik dan berwarna-warni pasti langsung merebut perhatian anak-anak, apalagi mereka yang gemar membaca.

Salah satu buku anak di Children Complex Cultural Space Center di Balai Kota Busan, Korea Selatan, Jumat (17/5/2024). (ANTARA/Yashinta Difa)


Untuk membaca, disediakan berbagai bangku, sofa, hingga bean bag.

Ruangan tersebut juga dihiasi dengan lukisan-lukisan dan tanaman hijau di bagian atas dindingnya sehingga tampak asri.

Didominasi dekorasi berwarna putih dan furnitur berwarna pastel, suasana di perpustakaan tersebut terasa sangat bersih dan ramah bagi anak.

Di sejumlah bagian ruangan, lantainya dilapisi dengan karpet sehingga aman apabila anak terjatuh.

Pengunjung perpustakaan bisa berinteraksi dengan CLOI, si robot pintar yang bisa melakukan sejumlah hal.

CLOI bisa membersihkan debu ruangan, memberikan informasi yang dibutuhkan, serta mengambil foto para pengunjung. Pengoperasiannya pun cukup mudah dengan beberapa bahasa yang bisa dipilih pengunjung, termasuk Bahasa Inggris.

Tidak hanya buku, fasilitas perpustakaan itu juga dilengkapi dengan komputer serta perangkat virtual reality atau VR, yang bisa dimainkan oleh pengunjung dengan memiliki animasi yang disajikan.

Masuk lebih dalam ke sebuah ruangan dalam perpustakaan tersebut, ada pula fasilitas 3D Experiences Hall yang seluruh dindingnya memutarkan LED dengan tema yang disukai anak-anak seperti video tentang dinosaurus dan video ulang tahun.

Di dalam ruangan yang memiliki teknologi tiga dimensi tersebut, anak-anak bisa menyentuh dan berinteraksi dengan hewan di dalam video yang diputar bergantian setiap 45 menit.

Fasilitas 3D Experiences Hall di Children Complex Cultural Space Center di Balai Kota Busan, Korea Selatan, Jumat (17/5/2024). (ANTARA/Yashinta Difa)


Terdapat satu ruangan lain yaitu Media Art Hall yang memutar video dengan karya-karya seniman dunia seperti Van Gogh, Edvard Munch, Claude Monet, dan lain-lain.

Augmented reality adalah cara baru untuk menikmati cerita,” kata Lee.

Seluruh fasilitas di perpustakaan anak Balai Kota Busan itu bisa dinikmati pengunjung secara gratis, sama sekali tidak dipungut biaya.

Perpustakaan itu buka pukul 09.00-19.00 pada hari kerja dan pukul 10.00-18.00 setiap akhir pekan.

Menunjang pendidikan


Menurut Lee, fasilitas di perpustakaan itu memang ditujukan untuk anak-anak yang akan memasuki sekolah dasar atau berusia di bawah 7 tahun.

Perpustakaan itu juga menyediakan kelas Bahasa Inggris selama 1 jam sebanyak dua kali per hari. Rata-rata, ujar Lee, setiap kelas diikuti oleh sekitar 10 anak.

Dengan berbagai fasilitas yang dimiliki, perpustakaan anak di Balai Kota Busan itu didatangi oleh sekitar 300-350 pengunjung pada hari kerja dan sekira 800-900 orang pada akhir pekan.

“Khusus untuk hari libur nasional kami tutup,” kata Lee.

Fasilitas Media Art Hall di Children Complex Cultural Space Center di Balai Kota Busan, Korea Selatan, Jumat (17/5/2024). (ANTARA/Yashinta Difa)


Dengan mengunjungi langsung perpustakaan tersebut, bisa melihat keseriusan Pemerintah Kota Busan dalam menyediakan fasilitas yang menarik sekaligus dapat menunjang pendidikan anak.

Sebagai kota terbesar kedua di Korea Selatan, Busan memiliki total 3,5 juta populasi yang hampir 350 ribu di antaranya adalah anak berusia 0-14 tahun.

“Oleh karena itu, kami sangat memperhatikan kebersihan tempat ini. Pengunjung tidak diizinkan makan minum selama berada di perpustakaan ini,” tutur Lee.

Selain itu, perlindungan privasi juga menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh warga Korea. Oleh sebab itu, pengunjung dilarang mengambil foto atau video anak-anak yang sedang berada di perpustakaan tersebut, kecuali diizinkan.

Nyaman untuk orang tua

Tidak hanya memperhatikan pendidikan bagi anak-anak, pengelola juga memikirkan fasilitas pendukung bagi para orang tua yang mendampingi anak-anak mereka selama berada di perpustakaan tersebut.

Untuk itu, di depan perpustakaan terdapat kafe yang bisa dimanfaatkan orang tua untuk membeli minuman atau makanan sambil duduk-duduk sambil memantau dari jauh kegiatan anak mereka.

Perpustakaan yang dibangun pada September 2022 itu juga menyediakan sejumlah buku untuk orang dewasa, yang bisa dibaca para orang tua.

Suasana di Children Complex Cultural Space Center di Balai Kota Busan, Korea Selatan, Jumat (17/5/2024). (ANTARA/Yashinta Difa)


Setelah mengunjungi perpustakaan anak tersebut maka akan bisa memahami slogan “Busan is Good” yang dipilih sebagai ungkapan kepuasan dan kebanggaan warga Busan.

Arti kata “good” yang secara umum berarti baik, menunjukkan bahwa Busan adalah tempat yang nyaman untuk menjalani hidup sehari-hari, juga merupakan kota yang bagus untuk pameran maupun bisnis.

Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2024