Haikou (ANTARA) - Pulau Hainan di China selatan baru-baru ini telah menjadi hotspot bagi para penggemar olahraga dirgantara seiring melonjaknya popularitas olahraga terjun payung (skydiving) di negara itu.
Chen Yajun, warga yang tinggal di Shanghai dan merupakan pendatang baru dalam olahraga itu, telah melakukan terjun payung di Hainan sebanyak empat kali. Tiga pengalaman pertamanya dilakukan dari sebuah helikopter, namun kali ini dia memilih untuk terjun dari pesawat bersayap tetap.
"Rasanya sungguh luar biasa saat Anda melompat keluar dari pesawat. Anda tidak hanya dapat melihat dunia dari perspektif yang berbeda, tetapi juga merasakan kebebasan yang hakiki," kata Chen.
Dalam beberapa tahun terakhir, olahraga dirgantara memiliki daya tarik yang signifikan di China, terutama di Hainan, di mana pariwisata olahraga berkembang pesat.
"Olahraga terjun payung semakin dikenal, dan kami sudah bisa melihat potensi pertumbuhan yang sangat besar dari olahraga ini," kata Zhang Enming, Manajer Umum Sanya Tahe Extreme Sports Club.
Klub terkenal itu mencetak rekor nasional untuk pengalaman terjun payung dengan 166 orang melakukan aksi terjun payung dalam sehari saat Festival Musim Semi pada 2023.
Menurut Xu Liwen, Sekretaris Jenderal Asosiasi Olahraga Dirgantara Hainan, keunggulan alami yang dimiliki pulau tropis ini membuatnya ideal untuk mengembangkan olahraga dirgantara.
Iklim Hainan yang hangat mendukung lebih dari 340 hari terbang setiap tahunnya. Olahraga dirgantara populer seperti paralayang, terjun payung, dan balap drone berkembang pesat di pulau itu.
Kebijakan pemerintah daerah juga memainkan peran penting. "Selama beberapa tahun terakhir, Hainan telah memperdalam reformasi manajemen wilayah udara ketinggian rendah, menciptakan lingkungan kebijakan yang menguntungkan untuk olahraga dirgantara," kata Ma Chao, seorang peneliti di Hainan Normal University.
Manfaat dari sistem Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan, termasuk perjalanan bebas visa untuk wisatawan dari 59 negara dan kawasan serta "tarif nol" untuk barang-barang impor seperti wahana dirgantara, juga sangat berpengaruh.
Pada 2023, Hainan menjadi yang terdepan di negara itu dalam hal aktivitas terjun payung, dengan 4.200 jam terbang, 10.700 aktivitas lepas landas dan pendaratan, serta 45.300 perjalanan oleh wisatawan. Angka-angka tersebut masing-masing mewakili 37,7 persen, 42,8 persen, dan 39,6 persen dari total nasional.
Dalam musim parlemen "Dua Sesi" tahun ini, ekonomi ketinggian rendah (low-altitude economy) dimasukkan ke dalam laporan kerja pemerintah China untuk pertama kalinya, menyoroti olahraga dirgantara sebagai pendorong konsumsi dan transformasi ekonomi lokal.
"Olahraga dirgantara mengisi keterbatasan yang dimiliki wisata darat, menawarkan pemandangan lanskap dari sudut pandang baru kepada wisatawan. Pengalaman unik ini akan membuka jalan baru bagi industri pariwisata," kata Xu. "Era promosi gabungan antara olahraga dirgantara dan ekonomi lokal akan dimulai di Hainan."
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024