Washington (ANTARA News) - Pemerintah AS, Jumat, menyambut baik kesepakatan untuk mendistribusi ulang hak bersuara Dana Moneter Internasional (IMF) agar sesuai dengan membesarnya sejumlah negara yang kurang terwakili seperti China. Tim Adams, wakil menteri keuangan untuk masalah internasional, mengatakan kesepakatan itu hanya langkah awal menuju perubahan menyeluruh setelah pertemuan tahunan IMF di Singapura bulan ini. Adams mengatakan ia "gembira" dengan pakta yang dicapai oleh direktur IMF Kamis malam untuk memberikan peran lebih besar dalam pembuatan keputusan di organisasi kepada Cina, Korea Selatan, Turki dan Meksiko. Ia mengatakan kesepakatan itu, yang akan secara resmi disetujui di pertemuan IMF dan Bank Dunia di Singapura pada 19-20 September, mengakui"pertumbuhan yang cepat di pasar yang sedang tumbuh dan evolusi perekonomian di seluruh dunia". "Namun, masih banyak kerja penting yang harus dilakukan setelah Singapura dan sangat penting bahwa keanggotaan organisasi mendekati usaha keras ini dalam semangat membuat kembali organisasi terlihat seperti wajah perekonomian global saat ini. "Manajemen IMF dan keanggotaan kini perlu menunjukkan bahwa lembaga itu akan bergerak dengan cepat untuk reformasi mendasar dalam langkah dua," kata Adams seperti dikutip AFP. AS ingin kekuatan bersuara anggota IMF mencerminkan produk domestik bruto (PDB)-nya, dengan mengatakan bahwa tanpa reformasi, organisasi berisiko tidak relevan. Kekuatan bersuara AS juga akan meningkat berdasarkan formula itu. Organisasi dengan 184 anggota, yang didirikan pada akhir Perang Dunia II dan meminjamkan uang ke negara-negara yang mengalami kesulitan perekonomian yang dalam, tetap didominasi oleh AS, negara-negara Eropa dan Jepang. Meski kekuatan perekonomian globalnya makin meningkat, Cina hanya lebih besar sedikit dibandingkan Belgia dalam bersuara di IMF. Direktur pelaksana IMF Rodrigo Rato setuju bahwa kuota yang menetapkan akses anggota untuk membiayaidan bersuara, memerlukan reformasi segera. Namun, perbaikan lebih lanjut tentang pengambilan keputusan IMF masih lebih sukar dipahami oleh negara-negara di Eropa yang disebut-sebut segan kehilangan pengaruh mereka yang ada. Berikut ini susunan kekuatan bersuara IMF saat ini, yang menyoroti negara maju utama, negara berkembang yang besar, dan sejumlah negara Eropa yang dikatakan oleh pengkritik kelebihan keterwakilan. NEGARA: PERSENTASE SUARA IMF TOTAL -- AS : 17,08 persen-- Jepang : 6,13 persen-- Jerman : 5,99 persen-- Perancis: 4,95 persen-- Inggris : 4,95 persen-- Itali : 3,25 persen-- Kanada : 2,94 persen-- Cina : 2,94 persen (akan meningkat menjadi 3,65 persen berdasarkan reformasi yang diusulkan)-- Rusia : 2,74 persen-- Belanda : 2,38 persen-- Belgia : 2,13 persen-- India : 1,92 persen-- Australia: 1,50 persen-- Brazil : 1,41 persen-- Meksiko : 1,20 persen (akan meningkat menjadi 1,43 persen)-- Afrika Selatan: 0,87 persen-- Korea Selatan : 0,76 persen (akan meningkat menjadi 1,33 persen)-- Turki : 0,45 persen (akan meningkat menjadi 0,55 persen)(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006