Kota Gaza (ANTARA News) - Serangan udara Israel mencederai dua pejuang Palestina di Jalur Gaza selatan, Kamis, kata beberapa sumber medis dan keamanan.
"Dua orang Palestina cedera akibat serangan pesawat tak berawak Israel ketika mereka sedang naik sepeda-motor di daerah sebelah timur Khan Yunis," kata Ashraf al-Qudra, juru bicara kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza, kepada AFP.
Menurut sumber-sumber Palestina, kedua korban adalah pejuang, namun tidak disebutkan dari kelompok mana mereka.
Militer Israel mengkonfirmasi serangan itu dalam sebuah pernyataan dengan mengatakan, mereka "menyergap teroris selama persiapan akhir untuk meluncurkan roket ke Israel".
Serangan itu dilakukan setelah tiga mortir ditembakkan ke arah pasukan Israel di pagar perbatasan selatan, namun tidak ada korban atau kerusakan, kata militer.
Beberapa jam kemudian, pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan lain yang mengenai sebuah kamp pelatihan militan Jihad Islam di kota perbatasan selatan, Rafah, kata beberapa saksi.
Tidak ada yang terluka dalam serangan tersebut.
Rabu, seorang pejuang Jihad Islam tewas di dekat Kota Gaza dalam serangan pesawat tak berawak Israel, kata petugas medis dan keluarganya.
Namun, militer Israel membantah terlibat dalam insiden itu.
Ketegangan meningkat di dan sekitar Gaza dalam beberapa pekan terakhir dan lima orang tewas sejak 20 Desember -- empat warga Palestina dan satu orang Israel. Lebih dari selusin warga Palestina juga cedera.
Peristiwa besar mematikan terakhir di Gaza terjadi pada 1 November ketika empat pejuang Hamas tewas dan lima prajurit Israel cedera selama operasi militer untuk menghancurkan sebuah terowongan Gaza-Israel.
Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November 2012 yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.
Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.
Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.
Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai pada 21 November 2012, sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut semakin dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.
Penerjemah: Memet Suratmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014