Menjadi pengusaha di sektor hilirisasi bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi baru

Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia mendorong mahasiswa untuk menjadi pengusaha agar dapat mempercepat pembangunan di daerah sehingga menciptakan pemerataan manfaat ekonomi.

“Menjadi pengusaha di sektor hilirisasi bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi baru. Supaya setelah selesai kuliah, ketika kalian kembali ke daerah asal, perekonomian di sana sudah berkembang. Jangan semua menumpuk di Jakarta, karena jika kita semua menumpuk di Jakarta, tidak akan terjadi keseimbangan,” kata Bahlil dalam keterangannya diterima di Jakarta, Senin.

Bahlil mengatakan jumlah pengusaha di Indonesia masih sedikit jika dibandingkan negara-negara lain. Untuk menjadi negara maju, setidaknya jumlah pengusaha harus mencapai dua digit dibanding total populasi.

“Peluang untuk menjadi pengusaha di bangsa ini masih sangat besar dibanding peluang menjadi PNS. jumlah pengusaha kita baru 3,6 persen, negara maju itu harus double digit, Singapura sudah 11 persen, Amerika Serikat sudah 14 persen, Thailand-Malaysia sudah 6-7 persen,” kata dia.

Bahlil menjelaskan bahwa untuk menjadi pengusaha sekarang tidak sulit karena pemerintah menyediakan modal untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah (UMKM) sebesar 25 juta rupiah melalui kredit tanpa agunan. Selain itu, izin usaha juga dapat diurus melalui Online Single Submission (OSS) atau Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik.

Bahlil juga menjanjikan akan memberikan bantuan modal usaha untuk para mahasiswa yang telah memiliki usaha.

Di samping itu, Bahlil juga memberikan tips menjadi pengusaha kepada para mahasiswa. Menurutnya, pengusaha yang hebat itu adalah pengusaha yang memulai dari bawah, naik ke atas, jatuh, dan kemudian bisa bangkit lagi.

“Tips saya, yang pertama adalah kamu harus berpikir besar, harus punya ide, dan mau mengeksekusi ide itu. Jangan pernah berpikir mau jadi orang hebat kalau cara berpikir kalian kecil. Dan tidak ada orang hebat yang mengambil risiko kecil. Selalu itu, orang hebat itu berpikir besar, bertindak besar, dan mengambil risiko besar,” ucapnya.

Bahlil menjelaskan untuk tips berikutnya adalah pengusaha harus memiliki karakter, yaitu harus bisa membedakan antara pendapatan pribadi dan pendapatan perusahaan. Selain itu, pengusaha harus memiliki komitmen dan harus bersikap jujur.

“Bisnis itu trust, kepercayaan. Jadi, apa yang kamu telah komitmenkan dengan teman kamu, partner kamu, klien kamu, kamu harus pegang komitmen itu dan eksekusi,” sambungnya.

Pernyataan Bahlil kepada para mahasiswa tersebut disampaikan dalam forum di Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama yang juga disiarkan Youtube Kementerian Investasi dan disaksikan di Jakarta, Senin.

Dalam kesempatan itu, Presidium Nasional BEM PTNU Se-Nusantara Wahyu Al Fajri menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Menteri Bahlil atas pengalaman dan ilmu yang dibagikan kepada mahasiswa.

“Yang hadir kurang lebih ada 75 kampus di seluruh Indonesia. Semua yang hadir di sini adalah generasi muda NU, yang hadir di sini adalah mahasiwa nahdliyin. Artinya, Pak Menteri (Bahlil) adalah keluarga besar NU,” tambahnya.

Wahyu juga menyampaikan menurut survei Indikator Politik Indonesia (IPI), tingkat kepuasan terhadap kinerja Menteri Investasi/BKPM mencapai 82,6 persen.

“Ini prestasi kakanda (Bahlil) yang sangat diingat oleh publik melampaui target realisasi investasi,” ujar dia.

Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, realisasi investasi pada tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun, melebihi target investasi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.

Baca juga: Bahlil segera terbitkan izin usaha tambang batu bara untuk PBNU
Baca juga: Bahlil pastikan perizinan proyek kereta massal Bali dipercepat

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024