Rapim Polri dan TNI lebih difokuskan untuk tugas pengamanan Pemilu 2014 dengan dilandasi tekad dan keseriusan dari jajaran TNI dan Polri untuk menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2014,"
Jakarta (ANTARA News) - Rapat Pimpinan TNI dan Polri pada awal 2014 fokus pada pengamanan pemilu yang sekitar empat bulan lagi akan dilaksanakan.
"Rapim Polri dan TNI lebih difokuskan untuk tugas pengamanan Pemilu 2014 dengan dilandasi tekad dan keseriusan dari jajaran TNI dan Polri untuk menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2014," kata Kapolri Jenderal Pol Sutarman dalam sambutannya pada Rapim TNI-Polri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Kamis.
Sutarman mengatakan telah dilaksanakan paparan kesiapan satuan, diskusi panel, dukungan "stakeholders" (pemangku kepentingan) dari berbagai lembaga pemilu dan pemerintahan.
"Kami siap mengawal kepemimpinan negara hingga akhir 2014," katanya.
Dia mengimbau agar TNI-Polri untuk dapat berperan aktif dalam mengamankan jalannya Pemilu 2014.
"Tahun 2014 merupakan tahun politik dan pemerintah telah menetapkan agenda pemilu legislatif dan pemilu pemilihan presiden, maka kita semua harus siap dalam mengamankan pemilu," katanya.
Dalam kesempatan sama, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga berpesan agar Polri dan TNI bersikap netral selama mengamankan Pemilu 2014.
"Tugas dan kewajiban TNI dan Polri, adalah untuk memastikan agar pelaksanaan pemilu berlangsung tertib dan aman dan apa yang perlu TNI dan Polri kontribusikan tetap amanah sesuai dengan UUD dalam mengamban tugas dan amanah tersebut, maka netralitas TNI dan Polri harus dijaga," katanya.
Presiden berpesan agar netralitas dijaga karena menurut Presiden di tahun politik orang-orang cenderung mudah berburuk sangka.
"Saya sengaja berpesan agar pengarahan rapim bersifat terbuka, mengapa pada musim pemilu, di tahun poitik ada yang mudah berburuk sangka, misalnya saya bertemu saudara dikira menggangu netarlitas TNI dan Polri," katanya.
Hal itu, lanjut Presiden, sekaligus sebuah trasnparansi dan akutabilitas yang ingin ditunjukkan sebagai kepala pemerintahan.
"Saya berharap pemberitaan pers yang objektif dan akurat, kita juga berharap mencegah fitnah," katanya.
(J010/B012)
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014