Damaskus (ANTARA News) - Sebanyak 12 orang tewas dan 75 orang lagi cedera pada Kamis akibat serangan baru mortir yang menghantam tiga kabupaten di Provinsi Homs, Suriah Tengah, kata media negara.

Bom mortir mendarat di Karm Ash-Shami, Bundaran Haj Attef, dan Permukiman Al-Mahata di Kota Homs, kata stasiun TV negara. Ditambahkannya, perempuan dan anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas.

Serangan tersebut adalah yang paling akhir dalam serangkaian serangan mortir dan ledakan yang ditimbulkan oleh gerilyawan radikal di beberapa kota besar Suriah, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam.

Pada Kamis pagi, 16 orang tewas dan puluhan orang lagi cedera, ketika satu ledakan mengguncang Provinsi Hama di Suriah Tengah.

Ledakan itu ditujukan ke Kota Kecil Kafat di Hama, kata kantor berita resmi Suriah, SANA. Ditambahkannya, perempuan dan anak kecil termasuk di antara korban jiwa.

Sebelumnya gerilyawan Suriah dilaporkan menyerbu markas besar Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) di Aleppo, pada saat beredar pernyataan bahwa kelompok yang memiliki hubungan dengan Al Qaida itu membunuh tahanan di sana dengan kejam.

Beberapa batalion gerilyawan belum lama ini telah berbalik memerangi ISIL --yang baru-baru ini telah mengumumkan berdirinya "Keamiran Islam" di Provinsi Fallujah, Irak.

Pegiat oposisi pada Rabu (8/1) mengatakan 20 gerilyawan ISIL tewas selama konflik dengan kelompok lain bersenjata di Kota KeciL Hraitan, Aleppo, di tengah laporan ISIL kehilangan pusat komandonya di kota di Suriah Utara tersebut dan memperkokoh posisinya di Provinsi Ar-Raqqa.

Menurut laporan media setempat, 385 gerilyawan telah tewas sejak meletusnya pertempuran antar-mereka pada Jumat lalu (3/1).

Ditambahkannya, pertempuran antara ISIL dan kelompok lain juga telah meluas sampai ke pinggiran Ibu Kota Suriah, Damaskus.

Sementara itu Haitham Manaa, seorang pemimpin moderat oposisi, memberitahu stasiun TV pan-Arab Al-Mayadeen pada Rabu bahwa tak ada perbedaan ideologi antara ISIL dan kelompok lain bersenjata di Suriah. Ia menyatakan perang antara kelompok gerilyawan "takkan mudah maupun cepat".

(C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014