Jabeur, peringkat kesembilan dunia, membutuhkan waktu satu jam 35 menit untuk melewati Tauson yang berusia 21 tahun dalam pertemuan pertama mereka.
"Saya pikir (Tauson) memukul bola dengan sangat baik, sangat keras," kata Jabeur setelah kemenangan tersebut.
"Ia memiliki servis yang bagus, namun hari ini saya berusaha untuk tidak terlalu mengganggunya dengan pukulan saya dan permainan saya di seluruh lapangan. Saya pikir itu berhasil dengan sangat baik karena pada saat-saat tertentu ia tidak tahu persis ke mana harus bergerak."
Finalis Grand Slam tiga kali (Wimbledon 2022, US Open 2022, dan Wimbledon 2023) Jabeur yang berusia 29 tahun kini telah mencapai tujuh perempat final Grand Slam dalam kariernya, meningkatkan catatan menang kalah menjadi 7-3 pada pertandingan babak 16 besar di Slam.
Di perempat final, Jabeur akan berhadapan dengan Gauff, unggulan ketiga dan juara bertahan US Open.
Gauff memimpin head-to-head mereka secara keseluruhan 4-2, 2-1 di lapangan tanah liat, dan 1-0 di Roland Garros. Petenis AS itu mengalahkan Jabeur 6-3, 6-1 di babak 16 besar Roland Garros 2021, ketika keduanya sama-sama berada di luar peringkat 20 besar.
Baca juga: Alcaraz kembali bertemu Tsitsipas di perempat final French Open
"Saya menyukai cara Coco bermain dan saya menyukai cara Coco berbicara secara umum. Menurut saya dia sangat dewasa untuk anak seusianya. Dia juga orang yang luar biasa," kata Jabeur.
"Ini pastinya akan menjadi pertandingan yang sulit. Dia adalah petarung yang hebat di lapangan. Saya harap saya bisa bermain bagus dan memainkan permainan saya karena saya tahu saya juga bisa mengganggunya. Tapi ini pasti akan menjadi pertarungan yang hebat antara kita.
Jabeur telah membalikkan musimnya di ajang lapangan tanah liat Eropa. Dia memulai 2024 dengan kekalahan enam dari delapan pertandingan pertamanya, tetapi dia mencatatkan menang kalah 8-3 di tanah liat merah tahun ini, dengan penampilan perempat final di Madrid sebelum perjalanannya di Roland Garros.
"Ini jelas merupakan awal tahun yang sulit, tapi hal itu diperkirakan akan terjadi di lapangan yang keras," kata Jabeur.
"Lutut saya sedikit lebih berat. Saya melakukan banyak perawatan, banyak rehabilitasi."
"Saya pikir lapangan tanah liat jelas lebih cocok untuk saya dan membantu saya untuk bergerak lebih baik, namun saya pikir, Anda tahu, enam bulan tidak bermain dengan baik juga sangat membantu. Dalam pikiran saya, itu adalah dua tahun," ujar petenis Tunisia itu.
Baca juga: Swiatek menangi pertandingan terpendek dalam kariernya di French Open
Baca juga: Aldila kandas di babak kedua ganda putri French Open
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024