Set kedua hampir sama. Swiatek meraih 24 dari 28 poin.
"Saat saya memikirkan diri saya sendiri, saya baru tahu bahwa kemajuan saya seperti itu," kata Swiatek saat ditanya tentang perubahan yang terjadi pada dirinya dalam satu dekade sejak Potapova memegang kendali.
"Ini tidak pernah berhenti, jadi saya bangga pada diri saya sendiri dan apa yang telah saya lakukan di tempat ini."
"Semuanya berubah karena saya semakin tua, dan saya bermain lebih baik," ujar petenis yang baru saja merayakan ulang tahun ke-23.
Dengan skor 6-0, 6-0, Switek kini menjadi petenis ketiga di era Open yang meraih kemenangan sempurna di Roland Garros dalam beberapa tahun berturut-turut, setelah Gabriela Sabatini (1992-93) dan Mary Pierce (1993-94).
Tahun lalu, Swiatek melakukan kemenangan sempurna saat berhadapan dengan Wang Xinyu pada babak ketiga.
Kemenangan itu juga merupakan set 6-0 miliknya yang ke-26 di lapangan tanah liat pada level tur, hanya Serena Williams (35) yang memiliki catatan lebih banyak.
Tak hanya itu, Swiatek juga menjadi petenis putri pertama yang memenangi 18 pertandingan berturut-turut di Grand Slam sejak Serena Williams memenangkan US Open 2014.
Swiatek sekarang memiliki catatan menang kalah 32-2 di Paris, yang mencapai 94 persen. Hanya Margaret Court (95 persen) yang lebih baik di lapangan tanah liat merah tersebut.
Setelah meraih gelar di Madrid dan Roma, ia memenangkan 16 pertandingan berturut-turut. Dengan tiga kemenangan lagi, dia akan menjadi petenis putri pertama sejak Serena Williams pada 2013 yang menyapu bersih Madrid, Roma dan Paris.
Baca juga: Swiatek tak menyangka dapat momentum menang atas Osaka di French Open
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024