Berdasarkan hasil penyelidikan dan identifikasi sementara, kemungkinan keterlibatan jaringan teroris terkait kasus ledakan ini memang ada."

Malang (ANTARA News) - Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Brigjen Polisi Supradjo Wiryo Sumardjo menyatakan ledakan di gerai anjungan tunai mandiri Bank Mandiri Karangploso, Kabupaten Malang, ada indikasi atau unsur teror yang melibatkan jaringan teroris.

"Berdasarkan hasil penyelidikan dan identifikasi sementara, kemungkinan keterlibatan jaringan teroris terkait kasus ledakan ini memang ada. Tapi, kami masih terus mendalaminya, termasuk motif dari peledakan tersebut," katanya di sela-sela olah tempat kejadian perkara (TKP) di Karangploso, Kamis.

Ia mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan sementara, bom yang dipakai untuk meledakkan anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Mandiri tersebut adalah jenis berdaya ledak rendah. Ledakan tersebut tidak merusak uang mesin ATM, bahkan uang yang ada dalam kotak ATM masih utuh, namun menghancurkan seluruh kaca ATM.

Meski sudah diketahui bom tersebut berdaya ledak rendah, katanya, pihaknya masih tetap menyelidiki jenis bom yang digunakan. Hanya saja, dari hasil identifikasi Tim Labfor dan Automatic Fingerprint and Identification System (Inafis) Polda Jatim di TKP, ditemukan bahan peledak yang digunakan, yakni belerang dan klorat.

Wakapolda menjelaskan belerang dan klorat itu dimasukkan dalam kotak kontainer yang terbuat dari besi dan daya ledaknya rendah. Meski berdaya ledak rendah, tetap membahayakan siapapun yang terkena serpihan besi atau kaca ATM yang berhamburan.

Menurut Wakapolda, teror bom yang sering dilakukan oleh para teroris, ada beberapa tipe, sehingga setiap bom yang meledak dari tangan teroris berbeda jenis dan karakter. Dan, bom yang meledak di gerai ATM mandiri ini masih belum diketahui tipenya.

"Untuk mengetahui hasilnya secara detail harus menunggu penyelidikan dan identifikasi dari Tim Labfor," ujarnya menegaskan.

Selain hasil identifikasi dari Tim Labfor, katanya, yang membantu untuk mengungkap kejadian peledakan di gerai ATM tersebut adalah rekaman CCTV dari Toko Serba Ada (Toserba) Mbak Yanti yang berada di depan gerai ATM Mandiri serta rekaman CCTV yang berada di gerai ATM tersebut.

Disamping itu, lanjutnya, ada empat orang saksi yang mengetahui detik-detik sebelum dan sesudah gerai ATM Mandiri itu meledak. Dan, keempat orang saksi itu juga dimintai keterangan.

"Kami berharap masyarakat mau membantu polisi untuk memberikan informasi apabila mengetahui orang yang mencurigakan dan berkaitan dengan peledakan bom di gerai ATM Mandiri. Dengan adanya bantuan masyarakat secara aktif dalam memberikan informasi pada polisi, akan mempercepat penangkapan pelaku teror," tegasnya.

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jatim Kombes Awi Setiyono mengatakan barang bukti (BB) yang ditemukan di TKP, di antaranya adalah pecahan box container dan serpihan besi. "Kami juga mengamankan beberapa box berisi uang yang berada di dalam box ATM, satu unit CCTV serta satu alat elektonik yang berada di box ATM," katanya.

Sebuah gerai ATM Bank Mandiri yang berlokasi di Jalan Kertanegara Karangploso, Kabupaten Malang, Kamis dini hari meledak.

(E009/M026)

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014