Fitnah itu tidak mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi merusak"Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyeru masyarakat Indonesia untuk memberikan sanksi moral dan sosial kepada mereka yang gemar memfitnah pihak lain.
"Fitnah itu tidak mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi merusak. Oleh karena itu saya menyeru kepada seluruh rakyat Indonesia marilah kita berikan sanksi moral dan sanksi sosial bagi pihak yang gemar dan mudah memfitnah pihak lain," kata Presiden Yudhoyono pada Rapim TNI dan Polri di Jakarta, Kamis.
Presiden juga mengharapkan pers memberitakan secara akurat dan objektif serta bersama-sama mencegah fitnah.
Menurut Presiden Yudhoyono, pemberian pengarahan dalam rapat pimpinan TNI dan Polri kali ini secara terbuka, dan diliput oleh pers juga menghindarkan diri dari kecurigaan yang seringkali dihembuskan, apalagi mendekati pemilu.
"Ini sekaligus sebuah transparansi dan akuntabilitas yang ingin saya tunjukkan sebagai pemimpin pemerintahan. Kita tentu mengharapkan pemberitaan pers yang objektif dan akurat, kita juga berharap bisa bersama-sama mencegah fitnah," kata Presiden.
Dalam kesempatan itu Presiden menegaskan kembali netralitas TNI dan Polri pada Pemilu 2014 dengan bertugas mengamankan penyelenggaran pemilu tersebut.
Tapi, kata Presiden, para pemimpin dan tokoh-tokoh politik juga mesti turut menjaga ketertiban dan keamanan Pemilu 2014.
"Saya berharap pada para pemimpin dan tokoh politik untuk menjadi contoh demokrasi yang tertib dan damai, mampu mengendalikan emosinya dan mampu mengendalikan emosi para pendukungnya, dan tidak menjadi provokasi," kata Presiden.
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014