Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menembus jumlah penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp87 triliun hingga akhir 2013 dengan jumlah debitur mencapai 9,2 juta nasabah.
Dibanding November 2013, realisasi ini meningkat Rp2,4 triliun atau sebelumnya tercatat Rp84,5 triliun, kata Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.
Ali mengatakan, salah satu penyebab meningkatnya KUR yakni akses nasabah yang makin mudah, baik secara infrastruktur maupun administratif.
BRI sudah masuk ke jantungnya pengusaha mikro melalui Teras BRI di sentra-sentra perdagangan dan bisnis. Potensi tersebut tak mungkin hanya digarap oleh Bank BRI sendirian dan dapat digarap perbankan lainnya, agar akses kredit ke masyarakat makin luas, katanya.
Meski demikian, Bank BRI akan terus memperkuat askes dan layanan kepada pengusaha mikro.
Ia mencontohkan, pedagang atau pengusaha kecil sekarang tidak perlu meninggalkan dagangannya. BRI akan melayani transaksi mereka secara langsung melalui electronic data capture (EDC).
Meski ekspansi KUR BRI cukup agresif, namun perseroan tetap berhasil mengelola kualitas kredit. Hal tersebut terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang hanya sebesar 1,61 persen.
"Ini juga menunjukan keberhasilan pembinaan perusahaan atas pelaku usaha mikro," ujar Ali.
Adapun KUR BRI terbagi atas KUR Ritel sebesar Rp17 triliun dengan jumlah debitur 99.000 dan KUR Mikro sebesar Rp69,9 triliun dengan jumlah debitur 9,1 Juta.
(C005)
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014