Balikpapan (ANTARA) - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan penyelidikan peristiwa kebakaran Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, yang terjadi pada Sabtu (25/5) dini hari sekitar pukul 04.25 WITA.
"Tim Labfor mulai melakukan investigasi kebakaran yang terjadi di Kilang PT KPI Unit Balikpapan," jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur (Kaltim) Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Artanto di Kota Balikpapan, Sabtu.Tim Labfor sedang bekerja melakukan penyelidikan peristiwa kebakaran kilang, lanjut dia, dan hasil penyelidikan akan disampaikan segera mungkin.
Tim Labfor Mabes Polri perlu melakukan analisa secara mendalam untuk setiap detail di lokasi kebakaran kilang PT KPI Unit Balikpapan itu, dan penyelidikan bakal dilakukan beberapa hari ke depan."Nanti barang bukti yang diamankan dan total saksi yang diperiksa akan disampaikan lebih lanjut," jelasnya.
"Semua data yang diperlukan sedang dikumpulkan dan akan disampaikan kepada pihak berwenang dan rekan media," tambahnya.Polri komitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan transparan kepada publik, tegasnya.
Sebelumnya pada Minggu (26/5/2024) Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) sudah terjun ke lokasi menelusuri sumber api penyebab peristiwa kebakaran PT KPI Unit Balikpapan itu.
Tim Inafis adalah pelaksana teknis bidang identifikasi pasca-peristiwa di bawah Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.
"Tim Inafis Bareskrim Mabes Polri juga mencari tahu penyebab kebakaran dengan kumpulkan bukti di lokasi" ujar Artanto.Selain dibantu pihak kepolisian, PT Pertamina (Persero) juga mengerahkan tim minyak dan gas (migas) untuk mengetahui penyebab kebakaran di kilang PT KPI Unit Balikpapan itu.
Baca juga: Inafis telusuri sumber api kebakaran Kilang Pertamina Unit Balikpapan
Baca juga: Pertamina pantau warga sekitar kilang tak terdampak kebakaran
Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan/Muhammad Solih Januar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024