"Di tengah kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat, Pancasila diharapkan menjadi filter agar Indonesia tidak mengalami disorientasi di masa depan,"
Belitung (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal ZA menyatakan Pancasila sebagai dasar negara bisa menjadi filter bagi Bangsa Indonesia di tengah kemajuan teknologi informasi begitu pesat.
"Di tengah kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat, Pancasila diharapkan menjadi filter agar Indonesia tidak mengalami disorientasi di masa depan," kata Syafrizal ZA usai memimpin Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Upacara Kantor Bupati Belitung di Tanjungpandan, Sabtu..
Ia mengatakan Peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni tahun ini mengambil tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”, bermakna bahwa Pancasila menyatukan bangsa dengan segala perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri dan berdaulat.
"Melihat perkembangan situasi global yang ditandai kemajuan teknologi komunikasi yang begitu pesat, ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Bangsa Indonesia kedepannya," ujarnya.
Menurut dia pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini yang ditandai kemudahan dalam mengakses informasi melalui beragam media, harus dapat dimanfaatkan secara bijaksana untuk menyiarkan konten-konten dan narasi positif.
"Konten dan informasi di era digitalisasi ini harus mencerminkan aktualisasi nilai-nilai pancasila di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ujarnya.
Ia menyampaikan Pancasila telah terbukti mampu mempersatukan bangsa dalam menghadapi beragam gelombang tantangan dan ujian sejarah, sehingga sampai dengan saat ini Indonesia tetap berdiri kokoh dan tangguh sebagai bangsa yang besar.
"Di tengah krisis global yang terjadi, Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi, sosial dan politik. Keberhasilan tersebut tentu merupakan sumbangsih gotong royong seluruh anak bangsa dengan ideologi Pancasila sebagai fondasi dasarnya," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024