Presiden sebagai pemimpin nasional bangsa Indonesia seharusnya memiliki kompetensi dan visi kebangsaan,"
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif The Presiden Center Didied Mahaswara mengimbau agar figur tokoh yang tampil sebagai calon presiden pada pemilu presiden 2014 mengutamakan kompetensi dan bukan pencitraan.
"Presiden sebagai pemimpin nasional bangsa Indonesia seharusnya memiliki kompetensi dan visi kebangsaan," kata Didied Maheswara kepada pers, di Jakarta, Rabu.
Menurut Didied, figur calon presiden yang tampil dengan mengandalkan pencitraan untuk meningkatkan popularitasnya, dikhawatirkan dapat menyesatkan bangsa.
Karena, kata dia, dengan pencitraan yang populer adalah figurnya tapi masyarakat tidak mengetahui kompetensinya.
"Sungguh menyedihkan, jikia figur calon presiden itu populer tapi ternyata tidak memiliki kelayakan kompetensi," kata aktivis lembaga swadaya masyarakat yang mencermati aktivitas para calon presiden ini.
Ia menambahkan, figur calon presiden yang selalu tampil di media massa dan menjadi populer, harus dicermati lebih lanjut kompetensinya, baik pengalaman, prestasi, rekam jajak, maupun integritas dan komitmennya untuk membangun bangsa.
Jangan sampai, kata dia, figur capres yang populer karena sering tampil di media massa, setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata tidak kompeten.
Pada kesempatan tersebut, Didied merujuk pada Konvensi Rakyat yang digagas oleh Solahudin Wahid merupakan bentuk konvensi yang menyeleksi visi, misi, dan indikator lainnya terhadap tokoh-tokoh, untuk menilai layak atau tidak menjadi calon presiden.
Menurut Didied, sudah saatnya tokoh-tokoh dalam bursa calon presiden menyampaikan visi, misi, dan program yang konkret kepada masyarakat.(*)
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014