Kabul (ANTARA) - Sebanyak 27 persen warga Afghanistan masih mengalami krisis atau kedaruratan pangan, menurut sebuah organisasi yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (29/5).
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengatakan bahwa mereka telah mendistribusikan gandum kepada sedikitnya 9 juta warga Afghanistan sejak tahun ini.
Rumah tangga di Afghanistan pada umumnya besar dengan jumlah bayi baru lahir yang terus bertambah.
Media lokal Tolonews pada Selasa (28/5) melaporkan bahwa seorang penduduk bernama Mohammad Sadiq (56) di Provinsi Uruzgan, Afganistan selatan, mengaku frustrasi atas ketidakmampuannya untuk memberi makan keluarganya yang beranggotakan 57 orang, termasuk 52 anak, dengan layak.
Laporan mengenai poligami dan ayah yang memiliki puluhan anak muncul di tengah kemiskinan ekstrem di Afghanistan, sementara lembaga bantuan Save the Children pada Senin (27/5) menyebutkan bahwa sekitar 3 dari 10 anak di Afghanistan diperkirakan akan mengalami krisis kelaparan tahun ini menyusul bencana banjir, kekeringan, serta kembalinya warga Afghanistan dari Pakistan dan Iran.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024