"Hujan cukup deras pada saat kejadian tadi pagi. Saya sempat mendengar suara gemuruh saat tanah sedalam lima meter itu amblas," kata salah seorang warga BTN Griya Pondok Indah Hj Wati menanggapi peristiwa nahas yang menimpa perumahannya, Selasa.
Dia mengatakan, dirinya tidak berani keluar saat tanah itu amblas, disamping karena hujan deras, juga masyarakat masih sepi. Awalnya hanya mengira angin yang menerpa rumah, namun ternyata adalah tanah longsor.
Mustari warga lainnya mengatakan, cafe itu merupakan merupakan tempat nongkrongan warga yang ada di BTN. Kalau akhir pekan, banyak kendaraan roda empat yang diparkir di pinggir pagar itu.
Termasuk kata dia, saat malam pergantian tahun beberapa waktu lalu, warga yang ada di BTN itu, menyambut tahun baru di pinggir pagar ini.
"Karena kembang api yang di atas pusat Kota Parepare jelas terlihat," ujarnya.
Dia mengatakan, penghuni dan pengelola cafe itu sedang berada di Makassar, saat kejadian sehingga tidak ada korban jiwa.
Sementara itu, penanggung Jawab BTN Griya Pondok Indah Abdul Halim mengaku siap mengganti kerugian warga akibat tertimpa tanah saat pembatas itu amblas.
"Kami akan estimasi dulu, sebelum melakukan ganti rugi," katanya.
Dia mengatakan, kondisi pondasi dan tembok pagar tersebut sebenarnya tidak masalah, namun karena pengikisan air saat hujan deras, mengakibatkan pondasi, bergeser dan menyebabkan tanah dibawah lokasi cafe itu ikut amblas. Akibat kejadian tersebut kerugian warga diduga mencapai ratusan juta.(*)
Pewarta: Riesmawan Yudhatama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014