“Tahun ini, di luar negeri ada distribusi kurban penambahan untuk Palestina, Somalia, Myanmar, dan Timor Leste. Palestina dibuat dalam kemasan kaleng karena pendistribusian yang belum pasti untuk mengantisipasi keterlambatan,” kata Ketua THK Dompet Dhuafa 1445 H Bobby P Manullang dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan, daging dalam kemasan tersebut dinilai bisa lebih praktis, misalnya diolah menjadi kornet agar dapat langsung dikonsumsi oleh masyarakat di Palestina.
“Mereka di sana kan pasti kesulitan gas, atau listrik, jadi kalau dalam bentuk kaleng lebih praktis karena tidak perlu dimasak dulu, bisa langsung dikonsumsi,” ucapnya.
Ia menambahkan, untuk di Indonesia, demi memenuhi maslahat pemerataan, juga ada penambahan wilayah dari sebelumnya 24 menjadi 29 titik.
“Dari sebelumnya 24 titik, kita tambahkan lima titik di tahun ini, karena kita ingin menjangkau daerah-daerah terluar di Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Dompet Dhuafa pastikan kurban penuhi 3 Pasti sambut Idul Adha 1445 H
Untuk lima titik tersebut, Bobby mengemukakan bahwa Dompet Dhuafa akan fokus mendistribusikan daging di daerah Timur Indonesia, utamanya daerah-daerah dengan tingkat konsumsi daging yang rendah.
“Kalau kita berkurban melalui lembaga itu titik terpentingnya kan pemerataan, dan yang membutuhkan daging kurban itu daerah-daerah di pelosok yang terbatas. Melalui program ini, diharapkan ada pemerataan untuk mengkonsumsi protein hewani dengan baik,” tuturnya.
Adapun Dompet Dhuafa menargetkan sebanyak 30 ribu hewan kurban melalui program THK tersebut, yang menekankan pada tiga keberkahan kurban yakni pada pekurban, peternak, dan penerima manfaat.
Dompet Dhuafa juga memastikan kurban untuk Idul Adha 1445 H tahun ini memenuhi “3 Pasti”, yaitu pasti jantan, pasti pengendalian mutunya (quality control), dan pasti tersalurkan ke seluruh pelosok negeri.
Baca juga: Dompet Dhuafa sediakan Pos Mudik Ramah Keluarga di Kampung Rambutan
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024
